Apa Itu Obligasi? Pengertian dan Contoh Obligasi di Pasar Finansial
Foto: Nick Chong/Unsplash

Pelajari apa itu obligasi, pengertian serta contoh-contoh obligasi di pasar finansial dalam artikel ini untuk memahami peluang investasi yang menarik.

Obligasi adalah salah satu instrumen keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan dan pemerintah untuk mendapatkan dana tambahan.

Instrumen ini memungkinkan penerbit obligasi untuk meminjam uang dari investor dengan janji untuk membayar kembali pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang telah ditentukan.

Kita akan membahas secara mendalam apa itu obligasi, bagaimana cara kerjanya, serta contoh-contoh obligasi yang dapat ditemukan di pasar finansial. Dengan memahami konsep ini, Anda akan lebih siap untuk mengeksplorasi peluang investasi di dunia obligasi.

Pengertian Obligasi (Surat Berharga sebagai Bukti Pengakuan Utang)

Pengertian Obligasi (Surat Berharga sebagai Bukti Pengakuan Utang)
Foto: Markus Spiske/Unsplash

Obligasi adalah jenis surat berharga yang diterbitkan untuk jangka waktu menengah hingga panjang dan berfungsi sebagai bukti pengakuan utang oleh penerbitnya terhadap pemegang obligasi. Pihak yang mengeluarkan obligasi ini dikenal sebagai emiten.

Sebagai produk investasi, obligasi banyak ditemukan di pasar modal dan sering dipilih oleh investor yang mencari aliran pendapatan tetap.

Dalam setiap obligasi, terdapat informasi mengenai tanggal jatuh tempo, yaitu waktu di mana utang pokok harus dilunasi oleh emiten kepada pemegang obligasi. Selain itu, obligasi juga menyertakan detail mengenai bunga yang disebut sebagai kupon.

Kupon adalah pembayaran bunga yang wajib dibayar oleh emiten kepada pemegang obligasi secara periodik hingga jatuh tempo obligasi tercapai. Perbedaan mendasar antara saham dan obligasi terletak pada bentuk kepemilikannya.

Jenis-jenis dan Karakteristik Obligasi

Obligasi dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk jenis kupon yang ditawarkan, penerbitnya, serta masa jatuh temponya. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai setiap kategori:

Baca Juga:  Memahami Kelebihan dan Kekurangan Obligasi dalam Portofolio Investasi

1. Berdasarkan Jenis Kupon:

Zero Coupon (Obligasi Tanpa Kupon)

Obligasi tanpa kupon tidak menyediakan pembayaran kupon secara periodik kepada pemegangnya. Keuntungan bagi investor terakumulasi dan dibayarkan secara penuh pada akhir masa jatuh tempo obligasi.

Keuntungan ini biasanya tercermin dari selisih harga pembelian obligasi yang lebih rendah daripada nilai nominal yang dibayarkan pada saat jatuh tempo.

Fixed Coupon (Obligasi Kupon Tetap)

Obligasi dengan kupon tetap menawarkan bunga dengan rate yang tetap selama masa hidup obligasi.

Investor menerima pembayaran bunga secara berkala (misalnya setiap tahun atau setiap semester) yang jumlahnya tidak berubah dari waktu ke waktu. Nilai atau persentase bunga ini disetujui pada saat penerbitan obligasi.

Variable Coupon (Obligasi Kupon Variabel)

Obligasi ini menawarkan bunga yang dapat berubah-ubah sesuai dengan benchmark tertentu, biasanya dikaitkan dengan suku bunga perbankan atau indeks lainnya.

Perubahan suku bunga ini memungkinkan investor menghadapi risiko atau keuntungan yang berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar keuangan.

2. Berdasarkan Penerbit:

Obligasi Korporasi

Diterbitkan oleh perusahaan, baik itu BUMN atau swasta. Jenis obligasi ini dapat termasuk dalam kategori kupon tetap, kupon variabel, atau bahkan mengikuti prinsip-prinsip syariah, tergantung kebijakan dari perusahaan yang menerbitkan.

Obligasi Pemerintah

Diterbitkan oleh pemerintah sebagai cara untuk membiayai pengeluaran tanpa perlu menaikkan pajak. Contoh dari obligasi pemerintah adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), yang ditujukan untuk investasi individu.

Obligasi Ritel

Merupakan jenis obligasi pemerintah yang ditargetkan untuk investor individu dan dijual melalui agen penjual yang ditunjuk langsung oleh pemerintah. ORI adalah contoh obligasi ritel yang populer di Indonesia.

3. Berdasarkan Masa Jatuh Tempo:

Obligasi Berjangka

Obligasi jenis ini memiliki satu tanggal jatuh tempo yang jelas, sering kali dalam jangka waktu yang panjang, yang memungkinkan investor untuk merencanakan pengembalian investasi dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga:  Mindset yang Tepat untuk Berinvestasi Obligasi: Panduan untuk Investor Baru

Obligasi Serial

Obligasi ini memiliki beberapa tanggal jatuh tempo. Biasanya, sebagian dari nilai nominal obligasi jatuh tempo pada interval yang berbeda selama periode waktu tertentu, memberikan aliran kas yang teratur bagi investor.

Contoh Obligasi & Berbagai Jenis Surat Utang di Pasar Modal

Contoh Obligasi & Berbagai Jenis Surat Utang di Pasar Modal
Foto: Markus Spiske/Unsplash

Dalam dunia keuangan, obligasi adalah instrumen utang yang banyak digunakan oleh berbagai entitas, dari pemerintah hingga perusahaan. Berikut ini adalah beberapa contoh obligasi yang mewakili berbagai kategori penerbit dan prinsip:

1. Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan nasional, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Tujuan dari penerbitan ini adalah untuk menggalang dana guna pendanaan proyek, pengembangan usaha, atau restrukturisasi keuangan.

Investor yang membeli obligasi korporasi ini mendapatkan imbal hasil berupa bunga yang dibayarkan secara periodik hingga jatuh tempo obligasi.

2. Surat Utang Negara (SUN)

SUN adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran atau proyek-proyek infrastruktur. SUN menawarkan keamanan tinggi sebagai investasi karena didukung oleh kekuatan fiskal negara.

SUN terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan tenor dan struktur pembayaran bunga, seperti obligasi negara dengan kupon tetap atau variabel.

3. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

SBSN adalah instrumen investasi yang juga dikenal sebagai sukuk. Sukuk diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang penerapan bunga.

SBSN memberikan imbal hasil berupa bagi hasil dari proyek atau aktivitas ekonomi yang halal dan sesuai dengan syariah, menjadikannya pilihan bagi investor yang mencari alternatif syariah dalam berinvestasi di surat utang.

4. Efek Beragun Aset (EBA)

EBA adalah efek utang yang diterbitkan dengan aset yang menjadi dasar atau jaminan penerbitan (underlying asset). EBA sering kali terkait dengan portofolio kredit atau real estate yang menghasilkan arus kas.

Baca Juga:  8 Risiko Obligasi yang Sering Diabaikan Investor, Jangan Sampai Terjebak

Investor dalam EBA ini mendapatkan imbalan dari hasil pengelolaan aset tersebut, dan karena adanya aset pengaman, risiko investasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis obligasi tanpa jaminan.

Obligasi merupakan instrumen keuangan yang penting dalam pasar finansial, memberikan peluang investasi yang menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap.

Melalui pemahaman yang baik tentang pengertian dan contoh-contoh obligasi, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola portofolio mereka.

Baik itu obligasi pemerintah, perusahaan, maupun jenis obligasi lainnya, setiap opsi memiliki karakteristik dan keuntungan tersendiri.

Dengan demikian, penting bagi investor untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan pasar agar dapat memanfaatkan peluang yang ada secara optimal.

Share:

Tags: