Mengapa Ransomware Menjadi Ancaman Global yang Berbahaya
Foto: Vinnikava/Envato Slements

Ketahui bahaya ransomware dan pelajari cara efektif untuk melindungi data Anda dari ancaman dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Ransomware merupakan jenis malware yang dapat mengancam keamanan data pribadi dan bisnis Anda dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan untuk mengembalikannya.

Dalam dunia digital saat ini, bahaya ransomware semakin meningkat dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan serta gangguan operasional.

Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan ransomware serta cara-cara efektif untuk melindungi sistem Anda agar tidak menjadi korban serangan ini.

Mengenal Ransomware: Ancaman Siber yang Merajalela

Bahaya Ransomware dan Cara Efektif untuk Mengatasinya
Foto: Marg Johnson Va/Envato Slements

Ransomware, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai literatur tentang keamanan siber, adalah salah satu jenis malware yang paling berbahaya dan merugikan.

Teguh Setiadi dan rekan-rekannya dalam buku “Sistem Informasi Cyber Security” mendefinisikan ransomware sebagai jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban.

Lebih dari sekadar enkripsi, pelaku ransomware biasanya menuntut pembayaran tebusan dari korban untuk memberikan kunci dekripsi yang memungkinkan akses kembali ke data yang terkunci.

Serangan ini tidak hanya merugikan individu tetapi juga menargetkan perusahaan dan organisasi, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Aris Budianto, ST, MEng dalam buku “E-Bisnis Konsep Dan Implementasi Praktis”.

Dalam karya tersebut, ransomware digambarkan sebagai perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data sistem yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Karakteristik serangan bisa bervariasi, tetapi tujuan utamanya selalu serupa: menuntut uang tebusan sebagai syarat untuk pemulihan akses data.

Mekanisme Serangan Ransomware

Menurut informasi dari laman resmi Microsoft, ransomware merupakan salah satu serangan yang populer di kalangan penjahat siber. Serangan biasanya dimulai ketika korban mengklik tautan atau lampiran email yang tampak tidak berbahaya.

Baca Juga:  Blockchain: Teknologi Revolusioner dengan Manfaat, Kelebihan, dan Kelemahannya

Klik ini secara otomatis akan menginstal ransomware ke perangkat korban tanpa sepengetahuan mereka. Setelah masuk, ransomware kemudian mengenkripsi data sensitif atau sistem penting milik individu, perusahaan, atau organisasi.

Proses enkripsi ini membuat data tidak dapat diakses oleh pemiliknya. Para penyerang kemudian akan menuntut tebusan—seringkali dalam jumlah yang sangat besar—untuk memberikan kunci dekripsi.

Faktor inilah yang menyebabkan banyak organisasi atau bisnis memilih untuk membayar tebusan daripada menghadapi risiko kehilangan data atau potensi kebocoran informasi yang dapat disalahgunakan.

Mengapa Ransomware Menjadi Ancaman Global yang Berbahaya?

Mengenal Ransomware Ancaman Siber yang Merajalela
Foto: Yuri Arcurs People Images/Envato Slements

1. Sifat Invasif dan Dampak Ekonomi Ransomware

Ransomware merupakan salah satu bentuk malware yang sangat berbahaya karena secara khusus menargetkan dan mengenkripsi data sensitif. Setelah data terenkripsi, pelaku serangan akan menuntut uang tebusan dari korban untuk mengembalikan akses ke data tersebut.

Kejahatan ini tidak hanya mengancam individu tetapi juga organisasi besar, mulai dari korporasi hingga instansi pemerintah, sehingga potensial menyebabkan kerugian finansial yang besar serta gangguan operasional yang serius.

2. Respons Global terhadap Ancaman Ransomware

Dalam buku ‘Keamanan Informasi’ oleh Miftahul Huda, disebutkan bahwa ancaman dari ransomware telah mendorong beberapa negara untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan.

Contohnya, Amerika Serikat telah melibatkan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) dan meluncurkan DHS Cyber Hunt and Incident Response Teams Act untuk memperkuat upaya melawan serangan ransomware, melalui peningkatan respons insiden dan rehabilitasi sistem yang terkena dampak.

Studi Kasus Ransomware yang Mempengaruhi Operasi Global

1. Serangan pada Maskapai di India (2022)

Serangan ransomware yang terjadi pada salah satu maskapai penerbangan terbesar di India pada tahun 2022 mengakibatkan gangguan besar pada sistem penerbangan mereka.

Baca Juga:  Mengapa Blockchain Penting? Fungsi dan Cara Kerjanya di Berbagai Industri

Ini menyebabkan keterlambatan luas dan pembatalan penerbangan, mengganggu jadwal perjalanan internasional dan domestik dan merugikan reputasi maskapai tersebut.

2. Serangan pada Infrastruktur Bahan Bakar di Amerika Serikat (2021):

Kasus lain pada tahun 2021 menargetkan infrastruktur bahan bakar penting di Amerika Serikat, dimana serangan berhasil membocorkan ribuan informasi pribadi karyawan.

Akibat serangan ini, organisasi terpaksa mematikan layanannya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, menunjukkan betapa parahnya dampak serangan ransomware pada keamanan nasional dan ekonomi.

Insiden Ransomware di Indonesia (2024)

Di Indonesia, serangan ransomware pada Juni 2024 menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), mengakibatkan gangguan pada server dan layanan publik, termasuk layanan imigrasi.

Hal ini menyoroti kerentanan sistem keamanan nasional dan perlunya respons yang cepat dan efektif dari Badan Siber dan Sandi Negara.

Strategi Efektif untuk Mengatasi dan Mencegah Ransomware

1. Menghindari Pembayaran Tebusan

Langkah pertama dalam menghadapi serangan ransomware adalah menghindari pembayaran tebusan. Membayar tebusan tidak menjamin pemulihan data dan hanya akan mendorong pelaku untuk terus melakukan serangan serupa.

Selain itu, pembayaran ini juga dapat mendanai aktivitas kriminal lebih lanjut. Keputusan untuk tidak membayar tebusan harus dipertimbangkan dengan matang, seraya mempertimbangkan kemungkinan kerugian data dan pengaruhnya terhadap operasional.

2. Isolasi Data yang Terinfeksi

Ketika serangan ransomware terdeteksi, langkah penting yang harus segera dilakukan adalah isolasi. Isolasi ini melibatkan pemisahan data yang terinfeksi dari sisa jaringan untuk mencegah penyebaran malware.

Penting untuk segera memutus akses internet dan jaringan internal pada sistem yang terinfeksi dan, jika memungkinkan, mengisolasi data lain sebagai langkah preventif.

3. Menggunakan Perangkat Lunak Antimalware

Penggunaan perangkat lunak antimalware yang efektif dan terbaru adalah kunci untuk menghilangkan ransomware dari sistem yang terinfeksi. Program-program ini dirancang untuk mendeteksi, mengkarantina, dan menghapus perangkat lunak berbahaya.

Baca Juga:  Pengertian Keamanan Siber dan Cara Menghindarinya

Jangan ragu untuk mengonsultasikan pilihan perangkat lunak dengan ahli teknologi dan informatika untuk memastikan perlindungan yang optimal.

Menghadapi ancaman ransomware memerlukan strategi yang matang dan tindakan preventif yang konsisten.

Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan seperti memperbarui perangkat lunak secara rutin, menggunakan perangkat lunak keamanan yang terpercaya, serta menerapkan kebijakan backup data yang baik, Anda dapat melindungi diri dari potensi serangan ransomware.

Kesadaran dan kesiapan adalah kunci untuk memastikan bahwa data dan sistem Anda tetap aman dari ancaman yang semakin canggih ini.

Share:

Tags: