Pelajari cara efektif melakukan transaksi obligasi online untuk mengoptimalkan investasi dan meraih hasil maksimal dengan langkah-langkah yang tepat.
Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal investasi dan transaksi di pasar modal.
Salah satu inovasi terbaru adalah transaksi jual beli obligasi online yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi dalam Surat Utang Negara (SUN) tanpa perlu melalui proses yang rumit.
Artikel ini akan membahas cara mudah melakukan transaksi jual beli obligasi online secara rinci dan detail.
Produk Obligasi Online
Dengan kemajuan dunia digital, berbagai aktivitas manusia kini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Salah satu contohnya adalah transaksi pembelian obligasi negara yang kini dapat dilakukan secara online melalui platform yang disebut Electronic Trading Platform (ETP).
ETP merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), yang berperan sebagai penyelenggara kliring atas transaksi obligasi negara di pasar sekunder.
Sebelum ETP diluncurkan, pembelian obligasi dilakukan secara offline melalui sistem Over the Counter (OTC). Sistem ini memiliki kelemahan, yakni informasi harga yang sampai ke investor memiliki jeda satu hari dengan harga settlement.
Namun, dengan hadirnya ETP, transparansi harga menjadi lebih baik karena investor dapat mengetahui harga obligasi secara real-time tanpa harus menunggu keesokan harinya.
Obligasi online pertama kali diluncurkan pada 14 Mei 2018, dengan produk pertama yang ditawarkan adalah saving bond ritel seri SBR003.
Produk ini menyasar investor ritel, khususnya dari kalangan milenial, dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar sebagai batas maksimal investasi.
Dengan adanya obligasi online, Kementerian Keuangan berusaha mendekatkan investasi SUN kepada generasi milenial yang akrab dengan teknologi.
Penjualan Obligasi Online
Untuk memasarkan obligasi online, pemerintah menetapkan mitra distribusi yang disesuaikan dengan kemampuan layanan pemesanan pembelian.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan financial technology (fintech) untuk memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan obligasi online. Target pemerintah adalah mencapai penjualan obligasi hingga Rp1 triliun.
Enam bank yang menjadi mitra distribusi adalah Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, Bank Permata, dan DBS.
Selain itu, terdapat satu perusahaan efek, yaitu Trimegah, dan dua perusahaan fintech, yaitu Investree dan Bareksa. Kerja sama ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pembelian obligasi secara online.
Proses Pembelian Surat Utang Negara
Bagi investor yang ingin membeli Surat Utang Negara, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan registrasi di mitra distribusi e-channel.
Proses pendaftaran meliputi pengiriman data investor, informasi SID (Single Investor Identification), serta memastikan adanya rekening surat berharga atau rekening dana.
Setelah data diterima, investor akan mendapatkan kode billing atau e-billing yang digunakan untuk melakukan pembayaran ke bank persepsi, baik secara online maupun offline.
Setelah pembayaran dilakukan, investor akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), dan pemesanan akan berstatus complete.
Langkah terakhir adalah menunggu settlement, di mana obligasi yang dibeli akan dicatatkan dalam rekening surat berharga investor.
Alasan Peluncuran Obligasi Online
Peluncuran obligasi online oleh pemerintah didorong oleh beberapa alasan, di antaranya adalah:
1. Strategi untuk Menarik Investor Baru, dengan Fokus pada Generasi Milenial
Generasi milenial dianggap sebagai potensi besar dalam pasar investasi. Namun, karakteristik milenial yang cenderung menghindari prosedur yang berbelit dan lebih akrab dengan gadget membuat pemerintah harus melakukan inovasi.
Dengan obligasi online, proses pembelian obligasi menjadi lebih mudah dan terjangkau, sehingga menarik minat milenial untuk berinvestasi.
2. Strategi untuk Menutup Defisit Anggaran Negara
Penjualan Surat Utang Negara dalam bentuk obligasi online bertujuan untuk menambal defisit keuangan negara. Dana yang terkumpul dari penjualan obligasi akan digunakan untuk memperkuat APBN, termasuk menambah dana untuk pendidikan dan infrastruktur.
3. Aspek Legalitas dari Surat Utang Negara
Investor tidak perlu khawatir mengenai kekuatan hukum dari Surat Utang Negara yang dijual secara online. Penjualan obligasi online telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.08/2018 tentang Penjualan Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik.
Aturan ini merupakan revisi dari PMK Nomor 42 Tahun 2014 tentang Penjualan Obligasi Negara kepada investor ritel di pasar perdana.
Keuntungan Berinvestasi Obligasi Online
1. Keunggulan Akses dan Transparansi dalam Investasi
Dengan obligasi online, investor dapat mengakses informasi harga secara real-time dan melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja. Ini meningkatkan transparansi dan memberikan kepercayaan lebih kepada investor.
2. Investasi yang Terjangkau
Obligasi online memungkinkan investor untuk memulai investasi dengan modal yang relatif kecil, mulai dari Rp1 juta. Ini membuat investasi obligasi lebih terjangkau bagi masyarakat luas.
3. Diversifikasi Portofolio
Investasi dalam obligasi membantu dalam diversifikasi portofolio, yang penting untuk mengurangi risiko investasi. Obligasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik untuk diversifikasi.
4. Pengawasan Pemerintah
Investasi obligasi online diawasi langsung oleh OJK, yang menjamin keamanan dan transparansi investasi. Investor dapat merasa lebih aman karena dana mereka dikelola dengan pengawasan yang ketat.
5. Mendukung Pembangunan Negara
Dengan membeli obligasi negara, investor tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga berkontribusi pada pembangunan negara. Dana yang terkumpul dari penjualan obligasi digunakan untuk berbagai proyek pembangunan yang penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial.
Transaksi jual beli obligasi online memberikan kemudahan dan keuntungan yang signifikan bagi investor. Dengan transparansi harga, kemudahan akses, dan pengawasan yang ketat, obligasi online menjadi pilihan investasi yang menarik.
Selain itu, dengan modal yang terjangkau, obligasi online juga membuka peluang bagi generasi milenial untuk mulai berinvestasi dan mendukung pembangunan negara.
Melalui obligasi online, pemerintah berusaha mengubah paradigma masyarakat dari saving society menuju investment society, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan mandiri secara finansial.