Temukan berbagai cara efektif untuk mengatasi kendala dalam survei pengajuan KUR agar permohonan Anda dapat disetujui dengan mudah dan cepat.
Pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu solusi efektif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan modal tambahan guna mengembangkan bisnis mereka.
Namun, dalam proses pengajuannya, tidak jarang para pelaku usaha menghadapi berbagai kendala, terutama dalam tahap survei yang dilakukan oleh pihak bank atau lembaga keuangan terkait.
Untuk membantu Anda sukses dalam pengajuan KUR, penting untuk mengetahui dan mengatasi kendala-kendala tersebut dengan tepat.
Artikel ini akan membahas 7 cara efektif untuk mengatasi kendala dalam survei pengajuan KUR, sehingga peluang Anda untuk mendapatkan pembiayaan dapat meningkat secara signifikan.
Cara Lolos Survey untuk Pengajuan KUR
Namun, proses pengajuan KUR sering kali memerlukan persiapan yang matang agar dapat lolos survei yang dilakukan oleh pihak bank. Berikut adalah panduan lengkap dan detail yang dapat membantu Anda dalam proses pengajuan KUR.
1. Memastikan Legalitas Usaha
Legalitas usaha merupakan syarat utama dalam pengajuan KUR. Kepemilikan izin usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan izin operasional lainnya menunjukkan bahwa bisnis Anda beroperasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Izin ini tidak hanya membantu dalam membangun kepercayaan publik tetapi juga menjadi penentu utama dalam penilaian pihak bank.
Sebelum mengajukan KUR, pastikan semua dokumen perizinan Anda lengkap dan terbaru. Periksa kembali masa berlaku dokumen dan lakukan pembaruan jika diperlukan.
2. Penyusunan Laporan Keuangan yang Rapi
Laporan keuangan yang rapi dan terorganisir dengan baik adalah indikator kredibilitas finansial usaha Anda. Bank akan melihat seberapa baik Anda mengelola keuangan bisnis melalui laporan ini.
Laporan keuangan yang terperinci memudahkan bank dalam melakukan analisis dan memberikan penilaian positif terhadap pengajuan KUR.
Anda dapat menggunakan aplikasi atau software akuntansi yang dapat membantu dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan secara profesional. Pastikan laporan mencakup semua aspek keuangan, seperti pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban.
3. Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha
Salah satu tanda profesionalisme dalam mengelola bisnis adalah memisahkan keuangan pribadi dari keuangan usaha. Hal ini dapat dilakukan dengan memiliki rekening bank terpisah khusus untuk bisnis.
Pemisahan ini mempermudah pelacakan pemasukan dan pengeluaran usaha serta memudahkan proses audit.
Dengan rekening yang terpisah, Anda dapat menghindari pencampuran dana yang bisa menjadi kendala saat bank melakukan survei. Pemisahan ini juga menunjukkan bahwa Anda serius dalam mengelola bisnis secara profesional.
4. Kelengkapan Dokumen Administratif
Kelengkapan dokumen administratif sangat vital dalam pengajuan KUR. Pastikan Anda memiliki semua dokumen yang diminta oleh bank, seperti KTP, NPWP, izin usaha, bukti domisili usaha, dan dokumen pendukung lainnya.
Pastikan juga untuk mengecek kesesuaian dan keabsahan dokumen. Keterlambatan atau kekurangan dalam dokumen bisa memperlambat atau bahkan menggagalkan proses pengajuan KUR. Simpan semua dokumen dalam satu folder yang mudah diakses dan terorganisir dengan baik.
5. Menjaga Rekam Jejak Keuangan yang Baik
Rekam jejak keuangan yang baik merupakan salah satu aspek kunci yang dinilai oleh bank. Pastikan Anda memiliki histori pinjaman yang sehat di lembaga keuangan dan bukan hanya di perbankan. Hindari memiliki utang yang belum tertangani atau catatan kredit buruk.
Anda dapat melakukan pemantauan rutin melalui sistem BI Checking untuk mengetahui dan memperbaiki skor kredit sebelum melakukan pengajuan. Jika terdapat masalah dalam histori kredit, selesaikan terlebih dahulu sebelum mengajukan KUR.
6. Integrasi dengan Platform E-Commerce
Di era digital saat ini, integrasi bisnis dengan teknologi modern seperti e-commerce menjadi nilai tambah. Kehadiran di platform digital menunjukkan bahwa bisnis Anda adaptif terhadap perubahan tren pasar dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas.
Platform seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee, atau aplikasi layanan seperti Grab dan Gojek, adalah contoh integrasi yang baik. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing tetapi juga menambah kepercayaan bank terhadap potensi pertumbuhan usaha Anda.
7. Menentukan Tujuan Pengajuan KUR secara Detail
Tujuan pengajuan KUR harus disusun secara jelas dan rinci dalam proposal pengajuan. Proposal ini harus mencakup tujuan peminjaman, jangka waktu pinjaman, sumber dana untuk pengembalian, dan nominal yang diajukan.
Tujuan yang jelas dan rinci membantu pihak bank untuk memahami niat dan kebutuhan finansial Anda dengan lebih baik, sehingga meningkatkan peluang persetujuan KUR.
Jelaskan dengan detail bagaimana dana KUR akan digunakan untuk mengembangkan bisnis dan bagaimana rencana pengembaliannya.
Mengatasi kendala dalam survei pengajuan KUR memang memerlukan persiapan dan pemahaman yang baik tentang proses yang dilalui.
Dengan menerapkan 7 cara yang telah dibahas di atas, Anda dapat lebih percaya diri dan siap menghadapi survei, serta meningkatkan peluang untuk disetujui dalam pengajuan KUR.
Ingatlah bahwa persiapan yang matang, kejujuran dalam menyampaikan informasi, serta komunikasi yang baik dengan pihak survei adalah kunci sukses dalam proses ini. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mewujudkan impian mendapatkan modal usaha melalui KUR.