Inilah 6 Hal yang Memengaruhi Besarnya Premi Asuransi Kebakaran
Foto: Matt C/Unsplash

Pelajari berbagai faktor utama yang memengaruhi besarnya premi asuransi kebakaran agar Anda dapat memilih perlindungan terbaik untuk properti Anda.

Memahami faktor-faktor yang memengaruhi besarnya premi asuransi kebakaran adalah langkah penting untuk mendapatkan perlindungan yang optimal bagi properti Anda.

Kami akan membahas enam hal utama yang memengaruhi penentuan besarnya premi asuransi kebakaran. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat lebih bijaksana dalam memilih polis asuransi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi properti Anda.

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Premi Asuransi Kebakaran

1. Nilai Bangunan

Nilai Bangunan
Foto: Towfiqu Barbhuiya/Unsplash

Premi asuransi kebakaran ditetapkan berdasarkan persentase dari nilai yang diperlukan untuk membangun kembali bangunan jika terjadi kebakaran.

Nilai ini bukan semata-mata berdasarkan harga pasar, melainkan pada biaya konstruksi yang diperlukan untuk membangun ulang bangunan tersebut sesuai dengan kondisi dan standar sebelumnya.

Premi minimal yang biasanya ditetapkan oleh perusahaan asuransi adalah Rp100.000, namun jumlah total premi akan bervariasi tergantung pada nilai bangunan tersebut.

Sebagai contoh, jika sebuah rumah membutuhkan dana sebesar Rp700 juta untuk dibangun kembali, dan persentase premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi adalah 0,1295%, maka premi dasar yang harus dibayar pemilik adalah Rp700 juta x 0,1295% = Rp906.500.

2. Luas Bangunan

Luas bangunan secara langsung mempengaruhi biaya untuk membangun ulang, yang merupakan faktor utama dalam penentuan nilai bangunan tersebut.

Secara umum, semakin besar luas bangunan, semakin tinggi pula biaya konstruksinya, yang pada gilirannya meningkatkan nilai bangunan yang dijamin dan premi yang harus dibayar.

Misalnya, jika biaya per meter persegi untuk membangun ulang bangunan setelah kebakaran adalah Rp4 juta, maka bangunan dengan luas 200 m² akan memiliki nilai bangunan sebesar Rp800 juta.

Baca Juga:  8 Alasan Mengapa Asuransi Perjalanan Penting untuk yang Hobi Liburan ke Luar Negeri

Sebaliknya, bangunan dengan luas 100 m² akan dinilai seharga Rp400 juta. Perbedaan luas ini menyebabkan perbedaan signifikan dalam jumlah premi yang harus dibayar.

3. Fungsi Bangunan

Faktor penting yang mempengaruhi besaran premi asuransi kebakaran adalah fungsi dari bangunan itu sendiri. Bangunan dapat berfungsi sebagai tempat tinggal pribadi (rumah), rumah toko (ruko), atau rumah kantor (rukan).

Premi asuransi untuk bangunan yang digunakan sebagai ruko atau rukan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan rumah tinggal.

Hal ini disebabkan oleh tingkat risiko yang lebih tinggi yang terkait dengan bangunan komersial seperti ruko dan rukan, yang sering kali menyimpan lebih banyak aset dan melakukan aktivitas bisnis yang dapat meningkatkan potensi risiko kebakaran.

4. Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan juga memainkan peran krusial dalam penentuan premi asuransi kebakaran. Bangunan dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bahan dan ketahanannya terhadap api:

Kelas I

Bangunan kelas ini dibangun dengan bahan yang sangat tahan terhadap api, seperti beton dan baja. Semua komponen bangunan, termasuk lantai, partisi, dan jendela, dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.

Premi asuransi untuk bangunan kelas I cenderung lebih rendah karena risiko kebakaran yang lebih kecil.

Kelas II

Bangunan ini memiliki konstruksi yang mirip dengan kelas I, tetapi diperbolehkan menggunakan beberapa bahan yang lebih mudah terbakar, seperti kayu, untuk struktur penunjang atau dekoratif.

Karena adanya komponen yang mudah terbakar, premi asuransi untuk bangunan kelas II akan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kelas I.

Kelas III

Bangunan yang tidak memenuhi kriteria kelas I atau II akan dikategorikan sebagai kelas III. Premi untuk bangunan ini paling mahal karena dianggap paling rentan terhadap kebakaran.

Baca Juga:  Mengetahui Perbedaan Utama antara Polis Asuransi dan Kontrak Biasa

Struktur bangunan ini mungkin terbuat dari bahan yang lebih mudah terbakar secara keseluruhan, meningkatkan kemungkinan kerusakan parah jika terjadi kebakaran.

Premi asuransi kebakaran didasarkan pada penilaian risiko yang terkait dengan fungsi dan konstruksi bangunan.

Bangunan dengan fungsi komersial dan konstruksi yang lebih rentan terhadap api akan menghadapi premi yang lebih tinggi karena potensi kerugian yang lebih besar bagi perusahaan asuransi.

5. Faktor Lingkungan Sekitar

Faktor Lingkungan Sekitar
Foto: Tierra Mallorca/Unsplash

Dalam penentuan premi asuransi kebakaran, salah satu aspek penting yang seringkali diperhatikan oleh perusahaan asuransi adalah lingkungan sekitar tempat bangunan berada.

Perusahaan asuransi mungkin melakukan survei untuk menilai seberapa besar risiko kebakaran pada lokasi tersebut. Faktor-faktor yang dipertimbangkan meliputi:

  • Kerawanan Area: Apakah bangunan berada di area yang sering terjadi kebakaran atau tidak.
  • Kepadatan Penduduk: Lokasi dengan kepadatan penduduk yang tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap kebakaran.
  • Zona Bencana: Bangunan yang berada di zona rawan bencana alam seperti gempa bumi atau banjir mungkin menghadapi risiko yang lebih besar.
  • Jenis Konstruksi: Bangunan yang dikelilingi oleh struktur yang terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu juga menambah risiko.
  • Riwayat Kerugian: Bangunan dengan riwayat kejadian kerugian sebelumnya juga dapat mempengaruhi tarif premi.

6. Perluasan Manfaat

Polis asuransi kebakaran dasar umumnya menawarkan perlindungan dari kerusakan yang disebabkan oleh nyala api langsung, asap, sambaran petir, ledakan, atau kejatuhan pesawat terbang.

Namun, untuk menambah perlindungan, pemilik polis bisa memilih untuk memperluas cakupan asuransi mereka untuk meliputi risiko-risiko lain, seperti:

  • Kerusuhan, Huru-Hara, dan Tindakan Kekerasan: Meliputi kerusakan akibat aksi massa yang tidak terkontrol, pemogokan, atau tindakan perusakan.
  • Terorisme dan Sabotase: Menyediakan pertanggungan jika bangunan mengalami kerusakan akibat tindakan terorisme atau sabotase.
  • Bencana Alam: Melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh angin kencang, badai, topan, banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, atau tsunami.
  • Kerusakan Saluran Air: Meliputi kerusakan akibat pipa pecah atau banjir internal.
  • Kebongkaran atau Pencurian: Menawarkan kompensasi jika terjadi pencurian atau perusakan properti oleh pihak yang tidak berwenang.
Baca Juga:  5 Tips Memilih Asuransi Perjalanan Agar Liburan Aman dan Nyaman

Memilih untuk menikmati manfaat tambahan ini berarti Anda harus bersedia membayar premi tambahan di luar premi pokok.

Ini merupakan pertimbangan penting untuk mereka yang berada di lokasi dengan risiko tinggi atau yang ingin memastikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai potensi risiko yang mungkin terjadi.

Mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi besarnya premi asuransi kebakaran dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan yang lebih baik saat memilih polis asuransi.

Pertimbangkan keenam faktor ini dengan cermat untuk memastikan bahwa properti Anda mendapatkan perlindungan maksimal dengan biaya yang sesuai.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan agen asuransi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan menyesuaikan polis sesuai dengan kebutuhan Anda.

Share:

Tags: