Temukan berbagai investasi reksadana saham terbesar di Indonesia dengan return tertinggi untuk mengoptimalkan portofolio dan meraih keuntungan maksimal.
Investasi di reksadana saham merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati oleh para investor di Indonesia. Reksadana saham menawarkan potensi return yang tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Kita akan membahas 5 investasi reksadana saham terbesar di Indonesia dengan return tertinggi. Informasi ini penting bagi Anda yang ingin mengoptimalkan portofolio investasi dan mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Dengan memahami performa dan keunggulan masing-masing reksadana, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan menguntungkan.
Investasi Reksadana Saham Terbesar di Indonesia
1. Schroder Dana Prestasi Plus
Schroder Dana Prestasi Plus merupakan salah satu reksadana saham unggulan yang dikelola oleh Schroder Manajer Investasi. Pada akhir tahun 2022, produk investasi ini berhasil mengelola dana sebesar Rp 8 Triliun.
Selama dekade terakhir, dari 2013 hingga 2022, reksadana ini mencatatkan rata-rata return tahunan sebesar 4,09%. Meski demikian, kinerja reksadana ini tergolong fluktuatif, dimana pada tahun 2014, ia berhasil mencapai puncak kenaikan sebesar 20%, sementara pada tahun 2020, mengalami penurunan hingga 5% akibat dampak pandemi Covid-19.
Dalam perbandingan jangka panjang, Schroder Dana Prestasi Plus menunjukkan performa yang lebih baik daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang memiliki rata-rata return tahunan 3,33% dalam periode yang sama.
Namun, jika dibandingkan dengan return investasi emas yang mencapai 4,69% per tahun, reksadana ini memiliki performa yang lebih rendah.
2. Manulife Dana Saham Kelas A
Manulife Dana Saham, dikelola oleh Manulife Asset Management Manajer Investasi, memiliki dana kelolaan yang mencapai Rp 5 Triliun pada akhir tahun 2022. Produk ini menunjukkan rata-rata return tahunan yang sangat rendah, yaitu 0,03% selama periode 2013-2022.
Fluktuasi performa juga terlihat jelas, dengan tahun 2014 mencatat kenaikan hingga 16% dan tahun 2015 menunjukkan penurunan drastis hingga 14%.
Secara keseluruhan, Manulife Dana Saham memiliki return rata-rata tahunan yang jauh lebih rendah dibandingkan IHSG dalam periode yang sama.
Kinerja tahunan Manulife Dana Saham, meskipun pada beberapa tahun mampu mengungguli IHSG, secara umum masih kalah jika dibandingkan dengan rata-rata kinerja IHSG.
Seperti Schroder Dana Prestasi Plus, return Manulife Dana Saham juga lebih rendah dibandingkan dengan investasi emas yang mencapai 4,69% per tahun dalam periode yang sama.
3. Batavia Dana Saham
Batavia Dana Saham, dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, merupakan salah satu Reksadana Saham dengan dana kelolaan yang impresif, mencapai Rp 5 Triliun pada akhir tahun 2022.
Sepanjang periode 2013 hingga 2022, reksadana ini menghasilkan return rata-rata tahunan sebesar 3,75%. Performa ini menunjukkan fluktuasi yang signifikan, dengan return tertinggi mencapai 27% pada tahun 2014 dan terendah -12,71% pada tahun 2015.
Meskipun mengalami pasang surut, rata-rata return Batavia Dana Saham selama dekade terakhir masih lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di angka 3,33%.
Namun, jika dibandingkan dengan return emas yang mencapai 4,69% per tahun dalam periode yang sama, Batavia Dana Saham masih terlihat kurang menguntungkan.
4. Ashmore Dana Ekuitas Nusantara
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara, yang dikelola oleh PT Ashmore Asset Management Indonesia, mengelola dana sebesar Rp 3.9 Triliun pada akhir tahun 2022.
Reksadana ini juga mengalami fluktuasi yang mencolok, dengan return rata-rata tahunan sebesar 3,41% dari 2013 hingga 2022. Tahun 2014 merupakan puncak keberhasilan dengan kenaikan hingga 31%, sementara tahun 2015 mencatat penurunan hingga -9%.
Mirip dengan Batavia Dana Saham, return Ashmore Dana Ekuitas Nusantara secara rata-rata lebih tinggi daripada IHSG selama dekade terakhir, tetapi tetap berada di bawah return emas selama periode yang sama.
5. Analisis Detil Sucorinvest Equity Fund
Sucorinvest Equity Fund, yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, telah menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik di pasar modal Indonesia.
Dengan dana kelolaan yang mencapai Rp 3,6 triliun pada akhir tahun 2022, reksadana ini menunjukkan kepercayaan kuat dari investor.
Performa dan Fluktuasi
Sepanjang dekade terakhir, dari tahun 2013 hingga 2022, Sucorinvest Equity Fund mencatatkan hasil return tahunan rata-rata sebesar 10,51%.
Performa ini menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya memiliki rata-rata return tahunan sebesar 3,33% dalam periode yang sama. Namun, investasi di fund ini tidak luput dari fluktuasi.
Pada tahun 2016, fund ini mencapai puncak dengan return mencapai 47%, sedangkan pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar 14%.
Perbandingan dengan Emas
Dibandingkan dengan return investasi emas yang rata-rata sebesar 4,69% per tahun dalam periode yang sama, Sucorinvest Equity Fund menawarkan return yang jauh lebih tinggi, mencerminkan potensi lebih besar untuk pertumbuhan modal.
Memilih investasi reksadana saham yang tepat bisa menjadi langkah awal menuju kesuksesan finansial. Lima reksadana saham terbesar di Indonesia yang telah kita bahas di atas menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan return yang tinggi.
Namun, sangat penting untuk selalu mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi Anda sebelum mengambil keputusan akhir. Dengan informasi yang tepat dan analisis mendalam, Anda dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai tujuan keuangan Anda.