Mengapa Obligasi Layak Dipertimbangkan? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Pelajari mengapa obligasi layak dipertimbangkan sebagai investasi, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

Obligasi sering kali dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan stabil. Namun, apa sebenarnya yang membuat obligasi layak dipertimbangkan oleh para investor?

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan obligasi sehingga Anda dapat menentukan apakah instrumen ini cocok untuk portofolio investasi Anda.

Mengetahui Apa Saja Kelebihan Investasi Obligasi

Mengetahui Apa Saja Kelebihan Investasi Obligasi
Foto: Ilixe48/Envato Elements

Investasi obligasi menjadi pilihan populer bagi banyak investor karena memberikan beberapa keunggulan signifikan, termasuk keamanan investasi dan potensi penghasilan stabil melalui pembayaran bunga atau kupon. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai kelebihan-kelebihan tersebut:

1. Keamanan Investasi

Investasi dalam obligasi sering dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang lebih aman. Keamanan ini tidak hanya bersifat teoretis; di banyak negara, termasuk Indonesia, keamanan transaksi obligasi ini diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU No.24 Tahun 2002.

Hukum ini memberikan perlindungan kepada investor, menjamin bahwa kewajiban pembayaran bunga dan pokok akan dipenuhi. Keamanan ini menjadi lebih terjamin, terutama bila investasi dilakukan pada obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Faktor keamanan ini menjadi daya tarik utama obligasi, terutama bagi investor yang memiliki toleransi risiko yang rendah atau bagi mereka yang menginginkan komponen pendapatan tetap dalam portofolio investasi mereka.

2. Penghasilan dari Bunga atau Kupon Obligasi

Salah satu keuntungan utama dari berinvestasi di obligasi adalah penerimaan bunga secara periodik, yang biasa disebut dengan kupon.

Kupon ini biasanya menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk simpanan bank tradisional seperti deposito.

Tingkat kupon yang ditawarkan biasanya dipengaruhi oleh durasi atau jangka waktu obligasi; semakin lama jangka waktu obligasi, umumnya semakin tinggi tingkat kupon yang ditawarkan.

Hal ini menyediakan sumber pendapatan reguler yang bisa sangat menguntungkan, khususnya dalam lingkungan ekonomi di mana suku bunga deposito berada pada tingkat yang lebih rendah.

3. Pendapatan yang Terjamin

Investasi obligasi sering dianggap ideal untuk dana pensiun, berkat sifat pendapatannya yang stabil dan dapat diprediksi. Menurut Investopedia, pendapatan dari obligasi dapat diproyeksikan untuk tahun-tahun mendatang, memungkinkan para investor untuk merencanakan keuangan masa depan mereka dengan lebih baik.

Keandalan ini sangat penting, terutama dalam menyediakan keamanan finansial selama masa pensiun. Obligasi juga bisa menjadi pelengkap yang sangat efektif dalam portofolio investasi karena memberikan kestabilan selama periode ketika pasar saham mungkin volatil.

Banyak pensiunan mengandalkan pendapatan dari obligasi karena pembayaran bunga dan pokoknya yang dijamin oleh penerbit, sesuai dengan kondisi yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi.

4. Keuntungan dari Perbedaan Harga Jual Beli Obligasi

Selain pendapatan bunga, investasi obligasi juga menawarkan potensi keuntungan dari pergerakan harga di pasar sekunder. Investor dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga beli rendah dan harga jual tinggi selama periode kepemilikan obligasi.

Perubahan suku bunga, kondisi ekonomi, dan faktor pasar lainnya bisa mempengaruhi harga obligasi di pasar. Strategi ini membutuhkan pemahaman yang baik tentang pasar obligasi dan timing yang tepat dalam pembelian dan penjualan untuk maksimalisasi keuntungan.

5. Tingkat Bunga yang Lebih Besar

Bunga yang ditawarkan oleh obligasi umumnya lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh deposito bank. Ini menjadikan obligasi sebagai alternatif yang menarik bagi investor yang mencari pengembalian yang lebih tinggi pada investasi yang relatif aman.

Tingkat bunga yang lebih tinggi ini merupakan kompensasi atas periode investasi yang lebih panjang dan risiko kredit dari penerbit obligasi, memberikan insentif bagi investor untuk memilih obligasi sebagai sarana investasi jangka panjang yang menguntungkan.

Limitasi dan Risiko Investasi di Obligasi yang Harus Dipertimbangkan

Limitasi dan Risiko Investasi di Obligasi yang Harus Dipertimbangkan
Foto: Ilixe48/Envato Elements

Meskipun obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang populer dan dianggap aman, ada beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum memutuskan untuk memasukkan obligasi ke dalam portofolio mereka. Berikut adalah beberapa kekurangan utama dari investasi obligasi:

1. Likuiditas yang Terbatas

Berbeda dengan saham yang dapat diperjualbelikan dengan cepat di pasar saham, obligasi umumnya memiliki likuiditas yang lebih rendah. Ini berarti obligasi tidak selalu dapat dicairkan atau dijual dengan segera ketika Anda membutuhkan dana darurat.

Karena itu, obligasi lebih cocok sebagai investasi jangka menengah atau jangka panjang. Investor perlu mempertimbangkan kebutuhan likuiditas mereka dan tidak mengandalkan obligasi untuk keperluan dana darurat yang mendesak.

2. Risiko Kredit

Salah satu risiko terbesar dalam investasi obligasi adalah risiko kredit, atau risiko bahwa penerbit obligasi mungkin gagal membayar bunga atau pokok pada waktu jatuh tempo.

Jika perusahaan atau entitas yang menerbitkan obligasi mengalami kesulitan keuangan, bisa jadi mereka tidak dapat memenuhi kewajiban mereka kepada pemegang obligasi.

Hal ini dapat menyebabkan kerugian pada investasi, termasuk kehilangan seluruh modal yang diinvestasikan.

Meskipun obligasi pemerintah cenderung lebih aman karena adanya jaminan pemerintah, obligasi korporasi memiliki risiko lebih tinggi dan memerlukan analisis kredit yang cermat.

3. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang terkait dengan perubahan tingkat suku bunga di pasar. Suku bunga memiliki hubungan terbalik dengan harga obligasi. Artinya, ketika suku bunga naik, harga obligasi di pasar biasanya akan turun, dan sebaliknya.

Jika Anda harus menjual obligasi sebelum waktu jatuh tempo, dan suku bunga telah naik sejak saat Anda membeli obligasi tersebut, Anda mungkin akan mengalami kerugian karena harga jual obligasi lebih rendah dibandingkan harga pembelian.

Risiko ini terutama penting untuk dipertimbangkan dalam lingkungan ekonomi di mana suku bunga diperkirakan akan naik.

Setelah menimbang kelebihan dan kekurangan obligasi, Anda kini memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apakah obligasi sesuai dengan tujuan investasi Anda.

Meskipun menawarkan stabilitas dan pendapatan tetap, obligasi juga memiliki risiko dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.