Mengetahui Perbedaan Kartu Kredit VISA dan Mastercard untuk Pengguna Pemula

Pelajari perbedaan antara kartu kredit VISA dan Mastercard untuk pengguna pemula, serta ketahui mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang sangat berguna, terutama bagi mereka yang sering melakukan transaksi online atau bepergian. Dua nama terbesar dalam dunia kartu kredit adalah VISA dan Mastercard.

Meskipun keduanya menawarkan layanan serupa, terdapat beberapa perbedaan yang bisa mempengaruhi pilihan Anda sebagai pengguna pemula.

Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan utama antara kartu kredit VISA dan Mastercard, serta memberikan panduan untuk membantu Anda menentukan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.

1. Sejarah dan Perusahaan Penyedia

Sejarah dan Perusahaan Penyedia
Foto: Farknot/Envato Elements

VISA dan Mastercard merupakan dua nama besar dalam dunia layanan keuangan, khususnya di sektor kartu pembayaran.

VISA, didirikan sebagai VISA International Service Association, berkantor pusat di Foster City, California, dan telah menjadi bagian dari industri ini sejak tahun 1955.

VISA adalah akronim yang telah berkembang menjadi merek global, awalnya berakar dari nama aslinya, BankAmericard. Sebaliknya, Mastercard, yang awalnya dikenal sebagai Master Charge, didirikan pada tahun 1966.

Berkantor pusat di Purchase, New York, Mastercard Worldwide dimulai sebagai usaha patungan antara beberapa bank untuk menciptakan kompetisi dalam pasar kartu kredit yang pada waktu itu didominasi oleh VISA.

Mastercard telah tumbuh menjadi pesaing utama dalam industri ini, dengan kehadiran di berbagai negara.

2. Popularitas dan Jangkauan Geografis

Kedua merek ini menawarkan jaringan yang luas dan diterima hampir di semua tempat yang menerima pembayaran kartu kredit.

Namun, terdapat perbedaan mencolok dalam hal penetrasi pasar dan popularitas berdasarkan geografis. VISA, misalnya, lebih dominan di Asia.

Merek ini berhasil memperluas jangkauannya melalui kerja sama strategis dengan bank-bank di Asia, memungkinkan penetrasi yang lebih dalam di pasar lokal.

Mastercard, sementara itu, menunjukkan kekuatannya di pasar Amerika dan Eropa. Faktor ini seringkali berkaitan dengan sejarah awal dan kerja sama Mastercard dengan institusi keuangan utama di kedua wilayah tersebut.

Kedua penyedia layanan ini juga memiliki strategi yang berbeda dalam mengamankan dan memperluas jaringan merchant mereka, yang berpengaruh pada wilayah di mana mereka lebih dominan.

3. Kerja Sama dengan Merchant

Kerja Sama dengan Merchant
Foto: Puibunny/Envato Elements

Kartu-kartu yang dikeluarkan oleh VISA atau Mastercard diterima di lokasi yang memiliki kerja sama dengan masing-masing provider.

Contohnya, sebuah toko elektronik yang memiliki kesepakatan eksklusif dengan VISA akan hanya menerima pembayaran melalui kartu-kartu yang berlogo VISA.

Ini mencerminkan kesepakatan bisnis yang diatur antara merchant dan provider kartu untuk memfasilitasi transaksi pembayaran.

Kedua perusahaan terus berekspansi dan mengadaptasi layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berubah, baik melalui inovasi teknologi atau melalui kerja sama strategis.

Meskipun memiliki perbedaan dalam hal jangkauan dan sejarah, keduanya tetap menjadi pilar utama dalam industri pembayaran global.

4. Perlindungan Nasabah: Meningkatkan Keamanan Transaksi Online

VISA dan Mastercard menyediakan sistem keamanan yang canggih untuk melindungi nasabahnya selama melakukan transaksi online, yang sangat penting mengingat risiko keamanan yang terkait dengan penggunaan kartu kredit secara online.

VISA: VISA mengimplementasikan fitur keamanan “Verified by VISA”. Fitur ini membutuhkan penggunaan PIN statis atau One Time Password (OTP) setiap kali transaksi dilakukan.

Ini berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan yang memastikan bahwa orang yang melakukan transaksi memang pemegang kartu yang sah.

OTP merupakan kode yang dikirimkan secara otomatis ke nomor telepon genggam yang terdaftar pada sistem ketika transaksi dimulai, sehingga hanya pemegang kartu yang dapat melanjutkan transaksi tersebut.

Mastercard: Sejalan dengan sistem yang digunakan VISA, Mastercard memiliki mekanisme serupa yang disebut dengan SecureCode. SecureCode adalah sebuah kode keamanan tambahan yang harus dimasukkan oleh pengguna pada saat bertransaksi online.

Seperti OTP, SecureCode umumnya dikirim melalui SMS dan perlu dimasukkan untuk memvalidasi bahwa pengguna yang melakukan transaksi adalah pemilik kartu yang berhak.

Kedua metode ini sangat efektif dalam mengurangi risiko penipuan dan pencurian identitas dalam transaksi online.

5. Biaya Transaksi: Pemahaman tentang Biaya Tambahan

Baik VISA maupun Mastercard mengenakan biaya transaksi tambahan kepada nasabah mereka, yang berbeda tergantung pada jenis dan lokasi transaksi:

VISA: Untuk transaksi internasional, VISA mengenakan biaya sebesar 1% dari total nilai transaksi. Biaya ini merupakan tambahan yang harus dipertimbangkan oleh pengguna kartu saat melakukan pembelian atau transaksi di luar negeri.

Mastercard: Mastercard, di sisi lain, memiliki struktur biaya yang lebih variatif. Biaya transaksi internasional berkisar antara 0,2% hingga 1%, tergantung pada merchant dan negara di mana transaksi tersebut dilakukan.

Memahami perbedaan antara kartu kredit VISA dan Mastercard dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih kartu yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Keduanya memiliki keunggulan masing-masing dan dapat memberikan manfaat yang berbeda tergantung pada gaya hidup dan kebiasaan belanja Anda.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu Anda dalam memilih kartu kredit yang tepat. Selamat menggunakan kartu kredit Anda dengan bijak dan nikmati kemudahan yang ditawarkannya!