Obligasi pemerintah menawarkan berbagai jenis investasi dengan keuntungan menarik, berikut panduan lengkap cara memulai investasi di instrumen ini.
Investasi dalam obligasi pemerintah semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin meraih keuntungan stabil dan relatif aman.
Obligasi pemerintah menawarkan berbagai jenis dengan keuntungan yang menarik, mulai dari pembayaran bunga secara teratur hingga jaminan keamanan modal.
Artikel ini akan membahas jenis-jenis obligasi pemerintah, keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi ini, serta langkah-langkah praktis untuk memulai investasi dalam instrumen keuangan ini.
Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
Apa Itu Obligasi Pemerintah?
Obligasi pemerintah adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Di Indonesia, obligasi pemerintah atau dikenal sebagai obligasi negara merupakan surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
Kata kunci penting di sini adalah “dijamin oleh Negara Indonesia,” yang memberikan kepastian bahwa investor bisa tenang karena negara berada di belakang penerbitan obligasi ini.
Alasan Menerbitkan Obligasi
Kenapa pemerintah Indonesia perlu menerbitkan obligasi? Beberapa alasan utama adalah:
- Membiayai Defisit APBN: Kebutuhan anggaran yang besar untuk pembangunan membutuhkan sumber pembiayaan, salah satunya adalah obligasi.
- Menutup Kekurangan Kas Jangka Pendek: Obligasi membantu pemerintah dalam mengelola kas jangka pendek.
- Mengelola Portofolio Utang Negara: Pemerintah perlu mengatur portofolio utang agar tetap terkendali.
Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk mengeluarkan surat berharga negara setelah mendapatkan persetujuan dari DPR dan melakukan konsultasi dengan Bank Indonesia, dengan penyediaan dana untuk pembayaran bunga dan pokok dalam APBN.
Jenis Obligasi Pemerintah
Ada dua jenis obligasi yang ditawarkan pemerintah, yaitu:
1. Obligasi Negara Ritel (ORI)
ORI adalah singkatan dari Obligasi Negara Ritel yang ditujukan untuk investor ritel. ORI dapat dibeli dengan nilai minimum Rp 1 juta dan bisa dilakukan secara online atau melalui counter di berbagai bank.
2. Sukuk
Sukuk adalah surat berharga syariah pemerintah yang ditujukan untuk individu-individu Warga Negara Indonesia, diatur berdasarkan prinsip syariah, dan telah disetujui oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) sebagai produk yang sesuai dengan hukum syariah.
Return Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah menawarkan return dalam bentuk bunga yang dibayarkan rutin setiap bulan. Bunga obligasi bisa berbeda-beda tergantung seri obligasi yang diterbitkan pemerintah. Beberapa poin penting mengenai bunga obligasi adalah:
- Bunga ORI biasanya lebih tinggi dari bunga deposito.
- Pajak yang dikenakan pada kupon Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 15%, yang lebih rendah dibandingkan pajak pada deposito sebesar 20%.
- Bunga Diterima Tiap Bulan: Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan, yang bisa menjadi sumber passive income bagi investor.
Risiko Investasi di Obligasi
Risiko obligasi pemerintah relatif sangat kecil karena undang-undang menjamin pembayaran pokok dan bunga obligasi. Namun, ada beberapa risiko yang tetap harus diperhatikan:
- Risiko Gagal Bayar: Risiko ini minimal karena dijamin oleh Negara berdasarkan Undang-Undang.
- Risiko Pasar (Market Risk): Potensi kerugian dari turunnya harga obligasi akibat faktor-faktor seperti perubahan suku bunga dan kondisi politik.
- Risiko Likuiditas (Liquidity Risk): Risiko tidak dapat menjual produk investasi sebelum jatuh tempo jika membutuhkan dana tunai.
Obligasi vs Deposito
Deposito adalah simpanan di bank yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga uang nasabah aman. Sementara obligasi tidak dijamin oleh LPS, tetapi oleh Pemerintah RI. Perbedaan lainnya adalah:
- Tenor Deposito bersifat jangka pendek, sedangkan obligasi bersifat jangka menengah hingga panjang (3-5 tahun).
- Return Obligasi biasanya lebih tinggi dibandingkan deposito.
Cara Investasi di Obligasi Pemerintah
Ada tiga cara umum untuk membeli obligasi pemerintah:
1. Penawaran Umum
Investor bisa membeli langsung saat pemerintah melakukan penawaran umum obligasi (ORI atau Sukuk). Pembelian bisa dilakukan secara online atau melalui bank.
2. Pasar Sekunder
Jika tidak bisa membeli saat penawaran umum, investor masih bisa membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder melalui broker yang punya akses ke pasar sekunder.
3. Reksadana Obligasi
Reksadana adalah kumpulan portofolio investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi. Investor bisa membeli obligasi melalui Reksadana yang isinya adalah obligasi pemerintah, yang memberikan kemudahan pencairan dan diversifikasi risiko.
Tips Investasi Obligasi Pemerintah
Berikut beberapa tips untuk investasi di obligasi pemerintah:
- Pegang Sampai Tenor Selesai: Pastikan bisa memegang obligasi sampai masa tenor berakhir untuk menikmati bunga yang sudah ditetapkan.
- ORI Tidak Pas untuk Jangka Pendek: ORI kurang cocok untuk tujuan dana jangka pendek karena harus dijual di pasar sekunder yang harganya tidak bisa diprediksi.
- Jadwal Penerbitan ORI: Ikuti pengumuman pemerintah soal skedul penerbitan SBN ORI terbaru.
- Manfaatkan Reksadana Obligasi: Jika kesulitan membeli obligasi di penawaran perdana, investor bisa memanfaatkan Reksadana Obligasi yang memberikan banyak manfaat, seperti minimum investasi terjangkau dan mudah dicairkan.
- Mengelola Risiko: Perhatikan risiko likuiditas dan pasar meskipun risiko gagal bayar obligasi pemerintah kecil.
Investasi dalam obligasi pemerintah merupakan pilihan yang bijak bagi mereka yang mencari stabilitas dan keuntungan jangka panjang.
Dengan memahami jenis-jenis obligasi yang tersedia, keuntungan yang ditawarkan, serta cara memulai investasi, Anda dapat mengoptimalkan portofolio investasi Anda.
Keamanan dan kepastian yang ditawarkan oleh obligasi pemerintah menjadikannya instrumen investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Mulailah perjalanan investasi Anda dengan informasi yang tepat dan manfaatkan peluang yang ada untuk mencapai tujuan finansial Anda.