Temukan berbagai perbedaan utama antara reksadana saham dan investasi saham serta mana yang lebih menguntungkan bagi Anda.
Dalam dunia investasi, terdapat berbagai instrumen yang dapat dipilih oleh investor untuk mengembangkan dananya. Dua di antaranya yang sering menjadi pilihan adalah reksadana saham dan investasi saham.
Meskipun keduanya berkaitan dengan pasar saham, terdapat perbedaan mendasar antara reksadana saham dan investasi saham yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Artikel ini akan mengulas enam perbedaan utama antara reksadana saham dan investasi saham, serta memberikan pandangan mana yang lebih menguntungkan berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Ini Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham
1. Pengelolaan Dana oleh Pihak yang Berbeda
Reksadana Saham, Dana yang diinvestasikan dalam reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional yang berpengalaman.
Investor tidak perlu terus-menerus memantau pergerakan pasar karena manajer investasi akan mengelola portofolio dengan bijaksana, sesuai dengan tujuan investasi yang telah ditentukan.
Dalam investasi saham, dana dikelola langsung oleh investor sendiri. Meskipun bisa meminta saran dari pakar investasi, investor tetap harus meluangkan waktu untuk memantau pergerakan saham dan membuat keputusan investasi sendiri.
2. Keuntungan dan Pembagian yang Berbeda
Keuntungan dari investasi reksadana saham dibagikan setelah dikurangi biaya-biaya seperti fee manajer investasi dan biaya administrasi.
Jadi, meskipun investasi dikelola oleh profesional, sebagian keuntungan akan digunakan untuk membayar biaya pengelolaan dan administrasi. Keuntungan dari investasi saham sepenuhnya dinikmati oleh investor tanpa adanya potongan fee manajer investasi.
Investor memiliki kebebasan penuh dalam mengelola dan menempatkan dananya, yang bisa menghasilkan keuntungan lebih tinggi asalkan memahami cara kerja pasar saham dengan baik.
3. Tingkat Risiko yang Berbeda
Dalam investasi reksadana saham, risiko yang dihadapi investor cenderung lebih rendah karena pengelolaan dana dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman.
Manajer investasi ini akan mengambil keputusan berdasarkan analisis pasar dan strategi investasi yang telah terbukti efektif, sehingga dapat meminimalkan risiko kerugian.
Sebaliknya, investasi saham memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, terutama bagi investor pemula. Anda harus mengelola dana sendiri dan mengambil keputusan kapan harus membeli atau menjual saham.
Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar saham dan kemampuan untuk memantau pergerakan pasar secara berkala. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berujung pada kerugian yang signifikan.
4. Minimum Investasi yang Berbeda
Investasi reksadana saham bisa dimulai dengan jumlah dana yang relatif kecil. Banyak platform investasi yang memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi hanya dengan Rp10.000.
Hal ini membuat reksadana saham lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan dana.
Untuk investasi saham, dana minimum yang diperlukan biasanya lebih tinggi, berkisar antara Rp100.000 hingga Rp1.000.000, tergantung pada perusahaan sekuritas yang Anda pilih.
Selain itu, disarankan untuk tidak menginvestasikan lebih dari 5% dari total kekayaan Anda dalam satu saham, untuk menghindari risiko kerugian besar jika terjadi penurunan nilai saham.
5. Perhitungan Pajak
Investasi reksadana saham tidak dikenakan pajak langsung, sehingga keuntungan yang Anda peroleh dari investasi ini bebas dari beban pajak.
Ini membuat reksadana menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang ingin menghindari kerumitan administrasi pajak dan memaksimalkan keuntungan.
Dalam investasi saham, Anda akan dikenakan beberapa jenis pajak. Pertama, ada pajak transaksi sebesar 0,1% dari nilai penjualan saham, yang biasanya sudah termasuk dalam biaya transaksi.
Selain itu, jika Anda menerima dividen dari perusahaan, Anda akan dikenakan pajak final sebesar 10% atas dividen tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan implikasi pajak saat berinvestasi dalam saham.
6. Proses Pencairan Dana
Proses pencairan dana dari investasi reksadana biasanya memakan waktu lebih lama karena melibatkan manajer investasi atau pihak ketiga.
Proses ini bisa memakan waktu hingga 7 hari kerja untuk dana cair sepenuhnya ke rekening Anda. Faktor ini perlu dipertimbangkan jika Anda membutuhkan likuiditas cepat.
Investasi saham menawarkan proses pencairan dana yang lebih cepat karena tidak melibatkan pihak ketiga. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk pencairan dana hanya sekitar 2 hari kerja. Kecepatan ini membuat investasi saham lebih likuid dan lebih mudah diakses jika Anda memerlukan dana dengan segera.
Memilih antara reksadana saham dan investasi saham bergantung pada preferensi pribadi, toleransi risiko, dan tujuan investasi setiap individu.
Reksadana saham menawarkan diversifikasi dan manajemen profesional, cocok bagi mereka yang menginginkan investasi yang lebih aman dan tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pasar.
Di sisi lain, investasi saham memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi bagi mereka yang siap mengambil risiko dan aktif dalam mengelola portofolio mereka.
Dengan memahami enam perbedaan utama yang telah dibahas, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
Ingatlah, setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga penting untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil langkah investasi.