5 Risiko Tarik Tunai Menggunakan Kartu Kredit yang Bisa Merugikan Anda

Pelajari lima risiko utama tarik tunai dengan kartu kredit yang bisa merugikan keuangan Anda dan temukan cara menghindarinya.

Tarik tunai menggunakan kartu kredit mungkin terlihat seperti solusi cepat dan mudah saat Anda membutuhkan uang tunai segera. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat sejumlah risiko yang bisa merugikan Anda secara finansial.

Penting untuk memahami risiko-risiko ini agar Anda dapat membuat keputusan yang bijak dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Artikel ini akan membahas lima risiko utama yang perlu Anda pertimbangkan sebelum melakukan tarik tunai menggunakan kartu kredit.

Bahaya Melakukan Penarikan Tunai dengan Kartu Kredit

Menggunakan fitur tarik tunai dari kartu kredit mungkin tampak sebagai solusi cepat untuk kebutuhan dana mendesak, namun ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi ini. Berikut adalah beberapa risiko yang dapat timbul dari penggunaan fitur tarik tunai pada kartu kredit:

1. Potensi Beban Finansial Jangka Panjang

Potensi Beban Finansial Jangka Panjang
Foto: Giorgio Trovato/Unsplash

Salah satu risiko utama dari tarik tunai menggunakan kartu kredit adalah potensinya untuk menjadi beban finansial yang berkelanjutan.

Ketika Anda menarik tunai menggunakan kartu kredit, Anda tidak hanya bertanggung jawab untuk mengembalikan jumlah yang ditarik, tetapi juga harus membayar bunga yang seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi pembelian biasa.

Bunga ini dihitung sejak hari transaksi dilakukan, tanpa adanya periode bebas bunga yang biasanya diberikan untuk pembelian reguler. Akibatnya, biaya total yang harus dibayar bisa meningkat secara signifikan, menjadikan tarik tunai sebagai pilihan yang kurang ekonomis.

2. Risiko Pembengkakan Tagihan

Risiko lain yang sering terjadi adalah pembengkakan tagihan kartu kredit. Jika Anda hanya mampu melakukan pembayaran minimum bulanan, saldo utang yang tersisa akan terus dikenai bunga.

Ini dapat menyebabkan jumlah utang yang terus bertambah, membuatnya semakin sulit untuk dilunasi. Pembayaran minimum yang rendah mungkin terdengar menarik karena memungkinkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan bulanan, namun pada akhirnya bisa menyebabkan biaya total yang harus dibayar menjadi jauh lebih besar.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan kartu kredit secara bijaksana dan menghindari transaksi tarik tunai kecuali dalam situasi darurat yang benar-benar tidak dapat dihindari.

3. Tindakan Ilegal, Larangan Tarik Tunai Kartu Kredit oleh Bank Indonesia

Tarik tunai menggunakan kartu kredit merupakan salah satu transaksi yang telah dilarang oleh pemerintah Indonesia, diatur melalui kebijakan Bank Indonesia. Larangan ini diberlakukan karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan stabilitas keuangan dan keamanan.

Pertama, tarik tunai kartu kredit dikenal berpotensi meningkatkan risiko kredit macet. Ketika pemegang kartu melakukan tarik tunai, mereka sering kali mendapatkan akses ke jumlah uang yang besar dalam waktu singkat, yang mungkin sulit untuk dibayar kembali mengingat tingginya suku bunga yang dikenakan.

Hal ini dapat memperburuk kondisi keuangan pemegang kartu dan berpotensi meningkatkan jumlah kredit macet yang harus ditangani oleh bank dan lembaga keuangan.

Kedua, transaksi ini juga dilarang karena kemungkinannya untuk digunakan dalam aktivitas pencucian uang. Pencucian uang adalah proses di mana uang yang diperoleh dari kegiatan ilegal dicuci agar tampak seperti berasal dari sumber yang sah.

Tarik tunai kartu kredit dapat memfasilitasi jenis aktivitas ini dengan menyediakan metode untuk memindahkan uang ilegal ke dalam sistem keuangan secara legal.

4. Memicu Kredit Macet dan Penurunan Skor Kredit

Menggunakan fitur tarik tunai dari kartu kredit dengan tidak hati-hati dapat meningkatkan risiko kredit macet, terutama jika tagihan yang dibebankan menjadi sangat tinggi. Jika pembayaran tidak dilakukan secara tepat waktu, hal ini akan berdampak negatif pada skor kredit Anda.

Skor kredit yang buruk tidak hanya merusak reputasi finansial Anda tetapi juga dapat menyebabkan Anda masuk dalam daftar hitam lembaga pengatur seperti Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan dalam mengajukan pinjaman baru atau mendapatkan fasilitas kredit dari bank lain di masa yang akan datang.

5. Potensi Disalahgunakan untuk Pencucian Uang

Potensi Disalahgunakan untuk Pencucian Uang
Foto: Viacheslav Bublyk/Unsplash

Fitur tarik tunai kartu kredit juga sangat rawan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal, seperti pencucian uang. Kegiatan pencucian uang melibatkan upaya mengubah uang yang diperoleh dari sumber ilegal menjadi tampak seolah-olah berasal dari sumber yang legal.

Tarik tunai dari kartu kredit dapat dengan mudah disalahgunakan sebagai sarana untuk mencuci uang tersebut, karena transaksi finansial ini sering kali kurang terpantau dengan ketat.

Selain itu, melakukan tarik tunai di merchant tertentu bisa meningkatkan risiko pencurian identitas, penyalahgunaan data, dan pembobolan rekening atau kredit, karena data pribadi Anda dapat terpapar atau dicuri selama proses transaksi.

Menggunakan kartu kredit untuk tarik tunai memang memberikan kemudahan, namun risiko-risiko yang menyertainya tidak bisa diabaikan. Biaya tinggi, bunga yang meningkat, hingga potensi masalah kredit adalah beberapa hal yang bisa merugikan Anda secara finansial.

Dengan memahami dan menyadari lima risiko utama ini, Anda dapat lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan menggunakan kartu kredit. Pertimbangkan opsi lain yang lebih aman dan ekonomis sebelum memutuskan untuk melakukan tarik tunai menggunakan kartu kredit.