7 Saham Blue Chip Terbaik dengan Dividen Tinggi untuk Investasi

Pelajari berbagai saham blue chip terbaik dengan dividen tinggi yang ideal untuk investasi jangka panjang yang menguntungkan.

Investasi dalam saham blue chip sering kali dianggap sebagai strategi yang aman dan menguntungkan. Saham-saham ini berasal dari perusahaan besar dan mapan yang memiliki rekam jejak kinerja keuangan yang solid.

Bagi investor yang mencari stabilitas dan pendapatan jangka panjang, saham blue chip bisa menjadi pilihan yang tepat.

Namun, seperti dalam semua investasi, penting untuk melakukan riset menyeluruh sebelum menginvestasikan uang Anda. Berikut adalah tujuh saham blue chip terbaik yang bisa Anda pertimbangkan untuk dibeli sekarang.

1. Walmart Inc. (NYSE: WMT)

Walmart Inc. (NYSE WMT)
Foto: Punto Casa de Bolsa/X

Walmart Inc. adalah salah satu raksasa ritel global yang telah berdiri selama beberapa dekade. Dengan operasi yang tersebar di seluruh dunia, Walmart menawarkan stabilitas yang sulit ditandingi.

Harga sahamnya cenderung stabil dari waktu ke waktu, menjadikannya pilihan yang baik bagi investor yang mencari keuntungan yang stabil. Peringkat analis untuk Walmart adalah “pembelian moderat” dengan target harga $176,35 per saham.

Walmart memiliki prospek jangka panjang yang cerah dengan tingkat pertumbuhan pendapatan tahunan yang diharapkan sebesar 3,2%.

Selain itu, perusahaan ini juga menawarkan dividen tahunan sebesar 1,44%, memberikan aliran pendapatan yang stabil bagi para pemegang saham.

Raksasa ritel ini terus berinovasi dan memperluas layanannya, termasuk investasi dalam e-commerce dan layanan pengiriman, yang mendukung pertumbuhannya di masa depan.

2. ExxonMobil Corporation (NYSE: XOM)

ExxonMobil Corporation termasuk dalam deretan perusahaan energi terkemuka di dunia. Meskipun industri energi dapat berfluktuasi, ExxonMobil telah terbukti mampu memberikan keuntungan yang stabil kepada para investornya.

Peringkat analis untuk ExxonMobil adalah “tahan” dengan target harga $124,27 per saham. Meskipun tingkat pertumbuhan pendapatan ExxonMobil sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa pesaingnya, perusahaan ini tetap menawarkan laba atas modal yang solid sekitar 22%.

Hal ini menunjukkan penggunaan sumber daya yang efisien dan kemampuan untuk menghasilkan laba tinggi dari proyek-proyek berbiaya rendah.

Dengan dividen tahunan sebesar 3,35%, ExxonMobil menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari aliran pendapatan tetap dari sektor energi.

3. Johnson & Johnson (NYSE: JNJ)

Johnson & Johnson adalah salah satu perusahaan farmasi dan produk kesehatan terbesar di dunia. Saham perusahaan ini dikenal sebagai salah satu yang paling stabil dalam portofolio blue chip, terutama karena dividen yang konsisten dan kinerja keuangannya yang solid.

Peringkat analis untuk Johnson & Johnson adalah “tahan” dengan target harga $171,80 per saham. Dengan laba atas modal yang diinvestasikan sebesar 20,4%, Johnson & Johnson menunjukkan penggunaan sumber daya yang efisien.

Selain itu, perusahaan ini membayarkan dividen sebesar 2,7%, memberikan aliran pendapatan langsung bagi para investornya.

Meskipun kinerja harga sahamnya tidak selalu spektakuler, Johnson & Johnson tetap menjadi pilihan yang baik bagi investor konservatif yang mencari keamanan dan stabilitas dalam jangka panjang.

4. Procter & Gamble Co. (NYSE: PG)

Procter & Gamble Co. (NYSE PG)
Foto: P&G/Facebook

Procter & Gamble Co. adalah perusahaan barang konsumsi yang telah memberikan keuntungan konsisten bagi para pemegang sahamnya selama bertahun-tahun.

Dengan portofolio produk yang sangat beragam, mulai dari deterjen hingga pasta gigi, perusahaan ini memiliki posisi yang kuat di pasar global. Peringkat analis untuk Procter & Gamble adalah “pembelian moderat” dengan target harga $164,82 per saham.

Salah satu keunggulan utama Procter & Gamble adalah neraca keuangannya yang kuat, dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah dan laba atas ekuitas yang tinggi sebesar 34,7%.

Perusahaan ini juga menawarkan dividen tahunan sebesar 2,45%, menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang mencari stabilitas dan penghasilan tetap.

Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, portofolio produk yang luas dari Procter & Gamble membantu mengurangi risiko.

5. The Coca-Cola Company (NYSE: KO)

Coca-Cola adalah salah satu merek minuman paling dikenal di dunia, dengan sejarah panjang dalam memberikan pengembalian yang stabil kepada para investornya.

Dengan kehadiran global dan portofolio produk yang terus berkembang, Coca-Cola tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari stabilitas dan pengembalian jangka panjang. Peringkat analis untuk Coca-Cola adalah “beli moderat” dengan target harga $68,33 per saham.

Coca-Cola memiliki laba atas ekuitas yang mengesankan sebesar 43,06%, yang menunjukkan penggunaan modal yang efisien. Selain itu, perusahaan ini memiliki rekam jejak dalam membayar dividen secara konsisten, dengan hasil dividen tahunan sebesar 3,05%.

Dalam beberapa tahun terakhir, Coca-Cola telah memperluas portofolio produknya untuk mencakup minuman yang lebih sehat, menunjukkan adaptabilitas perusahaan terhadap perubahan preferensi konsumen.

6. Verizon Communications Inc. (NYSE: VZ)

Verizon Communications Inc. adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat, dan menawarkan opsi investasi yang menarik bagi mereka yang mencari stabilitas dan pendapatan.

Peringkat analis untuk Verizon adalah “tahan” dengan target harga $43,33 per saham. Salah satu daya tarik utama Verizon adalah dividen yang tinggi, dengan hasil sebesar 7,83%.

Perusahaan ini memiliki utang yang relatif rendah dibandingkan dengan saham-saham lain di sektornya, yang memberikan stabilitas tambahan.

Meskipun jangkauan 5G Verizon saat ini belum terlalu luas, perusahaan terus bekerja untuk memperluasnya, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan di masa depan.

7. Bank of America Co. (NYSE: BAC)

Bank of America adalah salah satu bank terbesar di Amerika Serikat dan memiliki rekam jejak yang solid dalam memberikan pengembalian kepada para investornya. Peringkat analis untuk Bank of America adalah “tahan” dengan target harga $36,39 per saham.

Bank of America memiliki imbal hasil dividen yang mengesankan sebesar 3,09%, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari pendapatan dari investasi mereka.

Selain itu, bank ini memiliki pengembalian ekuitas sebesar 12,01%, yang menunjukkan penggunaan modal pemegang saham yang kuat.

Bank of America juga memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang solid sebesar 1,12, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi utang jangka pendeknya.

Sebagai salah satu pemain utama dalam industri perbankan, Bank of America juga terus berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan layanan digitalnya, yang akan membantu perusahaan tetap kompetitif di masa depan.

Kenaikan suku bunga yang diharapkan juga dapat memberikan dorongan tambahan bagi profitabilitas bank ini.

Ketujuh saham blue chip ini menawarkan peluang yang solid bagi investor yang mencari stabilitas dan pendapatan jangka panjang.

Namun, sebelum membuat keputusan investasi, sangat penting untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan tujuan keuangan pribadi Anda.

Dengan strategi yang tepat dan portofolio yang beragam, saham-saham blue chip ini bisa menjadi bagian penting dari portofolio investasi Anda.