Waspada penipuan! Kenali ciri-ciri franchise bodong seperti janji keuntungan instan, legalitas tidak jelas, dan testimoni palsu sebelum menginvestasikan uangmu.
Franchise atau waralaba sering dianggap sebagai jalan pintas untuk memulai bisnis tanpa harus membangun merek dari nol. Tak heran, banyak orang tergiur untuk berinvestasi karena sistem yang katanya sudah terbukti sukses.
Tapi, di balik peluang itu, muncul juga franchise bodong alias penipuan berkedok waralaba, yang menjanjikan keuntungan besar namun akhirnya merugikan banyak orang.
Sebelum kamu menyerahkan uang hasil jerih payahmu, pahami dan kenali tanda-tanda franchise bodong berikut ini.
1. Janji Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat
Salah satu ciri paling umum dari franchise bodong adalah iming-iming untung besar dalam waktu cepat, bahkan tanpa pengalaman bisnis.
Mereka sering menawarkan ROI (Return on Investment) dalam hitungan minggu atau bulan secara tidak realistis.
Contoh Red Flag:
- “Balik modal 1 bulan!”
- “Tanpa perlu kerja, uang mengalir sendiri!”
Risiko:
Saat ekspektasi tidak sesuai kenyataan, kamu bisa kehilangan investasi dan reputasi.
Tips:
Cek bisnis sejenis di pasar nyata. Jika klaim terlalu bagus untuk jadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu memang tidak nyata.
2. Legalitas Tidak Jelas atau Tidak Terdaftar di Kementerian Terkait
Franchise resmi di Indonesia wajib memiliki legalitas seperti SIUP, NPWP, dan STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba) dari Kementerian Perdagangan. Franchise bodong biasanya tidak bisa menunjukkan dokumen sah ini.
Ciri Umum:
- Tidak ada badan hukum jelas (CV/PT)
- Tidak memiliki STPW
- Alamat kantor fiktif atau sulit diakses
Risiko:
Tanpa legalitas, kamu tidak bisa menuntut secara hukum jika terjadi penipuan.
Tips:
- Cek status bisnis di situs resmi KemenKopUKM atau Kemendag
- Hindari franchise yang hanya mengandalkan presentasi atau promosi online tanpa dokumen pendukung
3. Tidak Memiliki Bukti Operasional yang Nyata
Franchise asli biasanya memiliki outlet yang sudah beroperasi dan bisa kamu kunjungi. Sementara franchise bodong hanya bermodal brosur mewah, animasi, atau foto editan yang tidak mencerminkan realita.
Tanda-tanda Franchise Fiktif:
- Tidak bisa diajak survey ke outlet asli
- Foto bisnis menggunakan stok gambar dari internet
- Lokasi bisnis hanya ada di brosur, tidak ditemukan di Google Maps
Tips:
- Minta izin untuk melihat langsung operasional outlet mitra
- Wawancarai pemilik franchise lain yang sudah bergabung lebih dulu
4. Testimoni yang Terlalu Sempurna dan Tidak Dapat Diverifikasi
Franchise bodong sering menggunakan testimoni palsu dari akun anonim atau bahkan aktor bayaran. Ulasan yang berlebihan dan terlalu positif bisa jadi indikator manipulasi.
Ciri-ciri Testimoni Palsu:
- Semua testimoni bernada terlalu optimis, tanpa kritik
- Foto dan nama testimoni tidak bisa ditelusuri
- Video testimoni menggunakan skrip atau background generik
Tips:
- Cek nama-nama dalam testimoni di media sosial atau LinkedIn
- Lihat apakah mereka benar-benar pernah menjalankan franchise tersebut
5. Sistem Pemasaran Agresif dan Mendesak untuk Cepat Join
Skema penipuan sering memanfaatkan strategi terburu-buru agar calon investor tidak sempat berpikir panjang. Mereka menyebut “slot terbatas” atau “promo hari ini saja” agar kamu cepat setor uang.
Ciri Umum:
- Didesak untuk bayar DP tanpa kontrak jelas
- Diancam kehilangan kesempatan jika tidak segera transfer
- Tidak diberi waktu untuk membaca dan mempelajari MoU
Risiko:
Kamu bisa langsung rugi besar tanpa sempat meninjau risiko, legalitas, atau kondisi pasar.
Tips:
- Hindari keputusan emosional dan minta waktu untuk riset
- Jangan setor dana sebelum menerima perjanjian tertulis yang bisa dikaji secara hukum
Memilih franchise sebagai jalur bisnis memang menarik, tapi kamu harus berhati-hati terhadap franchise bodong yang hanya mengincar uangmu.
Janji manis dan tampilan profesional bukan jaminan bahwa bisnis tersebut sah dan menguntungkan.
Selalu lakukan due diligence sebelum berinvestasi, periksa legalitas, tinjau operasional, dan jangan takut untuk bertanya kritis.
Jika sesuatu terasa mencurigakan atau tidak masuk akal, percayalah pada instingmu – lebih baik kehilangan peluang daripada kehilangan uang dan kepercayaan diri.