Bagaimana Menghitung Break Even Point (BEP) dalam Bisnis Franchise?

0 Comment

Link
Bagaimana Menghitung Break Even Point (BEP) dalam Bisnis Franchise?

Banyak orang tertarik menjalankan bisnis franchise karena dianggap lebih aman dan cepat balik modal dibanding membangun bisnis dari nol.

Tapi, satu hal yang sering luput diperhitungkan secara tepat adalah Break Even Point (BEP) – alias titik impas, di mana penghasilan usaha sudah cukup menutupi seluruh modal awal.

Nah, dalam artikel ini, kita akan bahas secara santai dan praktis cara menghitung BEP dalam bisnis franchise.

Cocok banget buat kamu yang lagi mikir-mikir mau buka franchise atau baru saja join jadi mitra waralaba.

Apa Itu Break Even Point (BEP)?

Break Even Point (BEP) adalah kondisi saat total pendapatan dari bisnis sama dengan total biaya yang telah dikeluarkan.

Artinya, bisnis sudah tidak rugi, tapi juga belum untung. Di titik inilah kamu bisa bilang, “Yes, modal gue udah balik!”

Contoh sederhana: Kalau kamu buka franchise minuman boba dengan modal awal Rp100 juta, dan sudah menghasilkan Rp100 juta dari penjualan, berarti kamu sudah BEP.

Mengapa BEP Penting dalam Bisnis Franchise?

Mengetahui kapan kamu bisa balik modal sangat penting untuk:

  • Menilai kelayakan bisnis sebelum terjun.
  • Membuat proyeksi keuangan jangka pendek.
  • Mengatur strategi operasional agar bisnis tidak merugi.
  • Menentukan kapan bisa ekspansi atau membuka cabang baru.

Komponen Utama dalam Menghitung BEP

Sebelum ke rumus, kenali dulu beberapa komponen penting:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost): Biaya yang tetap dikeluarkan meskipun penjualan sedang sepi. Contoh: sewa tempat, gaji pegawai tetap, biaya lisensi franchise.
  2. Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya yang berubah-ubah tergantung penjualan. Contoh: bahan baku, kemasan, komisi pegawai harian.
  3. Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit): Berapa harga produk yang kamu jual ke konsumen.
  4. Biaya Variabel per Unit: Berapa biaya produksi per unit produk (misalnya satu gelas minuman).
Baca Juga:  10 Teknik Pemasaran Email Terbaik untuk Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan

Rumus Dasar Menghitung BEP

Ada dua cara umum menghitung BEP: berdasarkan unit atau berdasarkan pendapatan (rupiah).

1. BEP dalam Unit (jumlah produk yang harus dijual)

BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

2. BEP dalam Rupiah (berapa omzet yang harus dicapai)

BEP (Rp) = Biaya Tetap / (1 – (Biaya Variabel per Unit / Harga Jual per Unit))

Contoh Praktis Perhitungan BEP

Kasus:

  • Modal awal (biaya tetap): Rp60.000.000
  • Harga jual per gelas minuman: Rp20.000
  • Biaya variabel per gelas: Rp8.000

Langkah 1: Hitung BEP Unit

BEP = 60.000.000 / (20.000 – 8.000)
BEP = 60.000.000 / 12.000
BEP = 5.000 unit

Jadi, kamu harus menjual 5.000 gelas minuman untuk balik modal.

Langkah 2: Hitung BEP dalam Rupiah

BEP = 60.000.000 / (1 – (8.000 / 20.000))
BEP = 60.000.000 / (1 – 0,4)
BEP = 60.000.000 / 0,6
BEP = Rp100.000.000

Artinya, kamu butuh omzet sebesar Rp100 juta untuk balik modal.

Tips Mempercepat BEP dalam Franchise

  1. Pilih Lokasi Strategis – Tempat yang ramai lalu lintas orang bisa mempercepat penjualan harian.
  2. Kontrol Biaya Operasional – Selalu awasi pengeluaran. Jangan boros di awal!
  3. Promosi Digital Aktif – Gunakan media sosial, aplikasi pengiriman makanan, dan program loyalitas untuk meningkatkan penjualan.
  4. Tawarkan Produk Tambahan (Upselling) – Misalnya, selain minuman, jual juga snack atau merchandise.
  5. Evaluasi dan Optimasi Bulanan – Pantau laporan keuangan dan lakukan penyesuaian jika perlu.

Menghitung Break Even Point (BEP) adalah langkah krusial sebelum dan selama menjalankan bisnis franchise.

Dengan tahu kapan kamu akan balik modal, kamu bisa merencanakan masa depan bisnis lebih matang dan realistis.

Jangan cuma semangat di awal – pastikan kamu juga paham arah keuangannya ke mana. Franchise memang menjanjikan, tapi harus tetap pakai strategi dan perhitungan yang tepat!

Baca Juga:  Bahaya! 5 Tanda Franchise Bodong yang Harus Diwaspadai

Bagikan:

Artikel Terkait