Apa Itu Bilyet Deposito? Jenis, Kelebihan dan Kekurangan yang Wajib Dipahami

0 Comment

Link
Apa Itu Bilyet Deposito? Jenis, Kelebihan dan Kekurangan yang Wajib Dipahami

Di tengah semakin populernya layanan keuangan digital, instrumen investasi seperti deposito berjangka ternyata masih tetap diminati.

Salah satunya adalah bilyet deposito, sebuah dokumen fisik yang sejak dulu menjadi bukti sah penyimpanan deposito di bank.

Meski terlihat “jadul”, nyatanya bilyet deposito tetap memiliki peran penting dan masih digunakan banyak nasabah hingga sekarang.

Bilyet deposito bukan sekadar selembar kertas bernilai, tetapi simbol keamanan, bukti kepemilikan simpanan, dan bagian dari sistem investasi yang stabil.

Nah, kalau kamu sedang mempertimbangkan membuka deposito, artikel ini akan membahas lengkap tentang pengertian, jenis, fungsi, kelebihan, hingga kekurangan bilyet deposito.

Yuk, kenali semuanya sebelum kamu memutuskan!

Apa Itu Bilyet Deposito?

Bilyet deposito adalah dokumen resmi yang diterbitkan bank sebagai bukti bahwa nasabah telah menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka.

Ketika kamu membuka deposito, bank akan memberikan selembar bilyet yang berisi informasi detail tentang simpanan tersebut.

Dokumen ini tidak bisa dianggap remeh karena bersifat legal dan menjadi bukti kepemilikan yang sah atas dana yang kamu simpan.

Tanpa bilyet deposito, proses pencairan dana bisa menjadi lebih rumit karena bank membutuhkan dokumen fisik tersebut sebagai bukti asli.

Isi Bilyet Deposito Biasanya Mencakup:

  • Nama pemilik deposito
  • Nominal simpanan
  • Jangka waktu (1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan)
  • Tingkat bunga yang disepakati
  • Tanggal jatuh tempo
  • Cap dan tanda tangan pejabat bank

Ketika tenor telah berakhir, bilyet deposito harus dibawa kembali ke bank untuk mencairkan dana pokok dan bunganya.

Jenis-Jenis Bilyet Deposito

Jenis-Jenis Bilyet Deposito

Walaupun bentuknya sama-sama berupa dokumen fisik, bilyet deposito ternyata memiliki dua jenis berbeda yang wajib kamu pahami:

Baca Juga:  Cara Mengelola Keuangan Bulanan dengan Metode 50/30/20 Agar Lebih Terkontrol

1. Deposito Atas Nama (Nominatif)

Ini adalah jenis yang paling umum digunakan nasabah saat ini.

Ciri-cirinya:

  • Tercantum nama lengkap pemilik deposito.
  • Hanya pemilik atau pihak yang diberi kuasa resmi yang bisa mencairkan dana.
  • Dianggap lebih aman dari sisi keamanan dokumen.

Jenis ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin menyimpan dana dalam deposito karena risiko penyalahgunaan lebih rendah.

2. Deposito Atas Unjuk (Bearer)

Berbeda dengan deposito atas nama, jenis ini tidak mencantumkan nama pemilik. Artinya:

  • Siapa pun yang memegang bilyet deposito bisa mencairkannya.
  • Lebih berisiko jika hilang atau dicuri.
  • Saat ini jarang digunakan dan tidak semua bank menyediakannya.

Jenis ini dulu populer karena fleksibilitasnya, tetapi sekarang mulai ditinggalkan karena masalah keamanan yang tinggi.

Kelebihan Bilyet Deposito

Jika kamu mencari instrumen investasi yang aman, stabil, dan minim risiko, bilyet deposito bisa jadi pilihan menarik. Berikut kelebihannya:

1. Keamanan Tinggi dan Dijamin LPS

Deposito termasuk produk perbankan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu, selama:

  • Deposito disimpan di bank anggota LPS
  • Bunga tidak melebihi batas suku bunga maksimal LPS

Dengan adanya jaminan ini, deposito menjadi salah satu instrumen yang paling aman.

2. Bunga Lebih Tinggi dari Tabungan Biasa

Dibandingkan bunga tabungan reguler, deposito menawarkan suku bunga lebih kompetitif. Semakin besar nominal dan semakin panjang tenor, biasanya semakin besar bunga yang diberikan.

Ini sangat cocok untuk kamu yang ingin investasi dengan risiko rendah, tetapi tetap memberikan imbal hasil stabil.

3. Cocok untuk Disiplin Finansial

Karena dana tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, deposito membantu kamu membangun kebiasaan menabung dan tidak mudah tergoda mengambil uang untuk hal-hal impulsif.

Baca Juga:  8 Jenis Investasi Alternatif yang Jarang Diketahui tapi Potensial

4. Memiliki Bukti Fisik Resmi

Bilyet deposito memberi kamu dokumen fisik yang mudah disimpan sebagai arsip atau jaminan. Banyak orang merasa lebih nyaman punya bukti fisik daripada hanya digital.

5. Jangka Waktu Fleksibel

Bank biasanya menyediakan tenor mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Kamu bisa menyesuaikannya dengan tujuan finansialmu, seperti persiapan dana darurat, biaya pendidikan, atau dana liburan.

Kekurangan Bilyet Deposito

Kekurangan Bilyet Deposito

Meski terlihat aman dan menguntungkan, bilyet deposito tetap memiliki beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan:

1. Tidak Bisa Dicairkan Sewaktu-Waktu

Dana deposito hanya bisa diambil saat jatuh tempo. Kalau terpaksa ditarik lebih cepat, kamu akan terkena penalti atau tidak mendapatkan bunga penuh.

2. Risiko Kehilangan Dokumen

Karena berbentuk kertas fisik, risiko tercecer, rusak, atau hilang tentu ada. Jika hilang, proses penggantian bilyet di bank membutuhkan waktu dan verifikasi yang cukup panjang.

3. Pertumbuhan Investasi Relatif Lambat

Bunga deposito stabil, tetapi biasanya lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang seperti saham, reksadana saham, atau obligasi.

Jika tujuanmu adalah pertumbuhan aset besar dalam jangka panjang, deposito mungkin tidak cukup optimal.

4. Ada Pajak Bunga 20%

Bunga deposito di Indonesia dikenakan pajak 20%. Pajak dipotong otomatis oleh bank sebelum kamu menerima hasilnya.

Bilyet deposito adalah instrumen investasi yang aman, stabil, dan cocok untuk pemula yang ingin menghindari risiko besar.

Dengan dokumen fisik sebagai bukti kepemilikan, deposito tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak orang meskipun dunia finansial kini semakin digital.

Namun, kamu tetap harus memahami kekurangannya: dana tidak fleksibel, pertumbuhan investasi lebih lambat, dan adanya pajak bunga.

Jika kamu menginginkan investasi aman, deposito bisa menjadi pondasi yang kuat. Tetapi untuk tujuan jangka panjang, kamu mungkin perlu melengkapi portofolio dengan instrumen lainnya.

Baca Juga:  Perbedaan Bilyet Deposito dan Sertifikat Deposito: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Bagikan:

Artikel Terkait