7 Strategi Mengatur Keuangan Setelah Terkena PHK agar Tetap Bertahan

0 Comment

Link
Strategi Mengatur Keuangan Setelah Terkena PHK agar Tetap Bertahan

Kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sering kali datang tanpa peringatan, bak petir di siang bolong. Baru saja menikmati gaji bulanan, merencanakan cicilan rumah, atau bahkan menyiapkan dana liburan, tiba-tiba semua buyar.

Kehilangan pekerjaan berarti kehilangan sumber penghasilan utama – dan tentu saja, itu bisa bikin panik.

Tapi, kabar baiknya: hidup tidak berhenti hanya karena kena PHK. Justru inilah momen penting untuk berstrategi agar keuangan tetap stabil sampai Sobat menemukan penghasilan baru.

Yuk, simak 7 strategi mengatur keuangan setelah terkena PHK agar tetap bertahan.

1. Evaluasi Kondisi Keuangan dengan Jujur

Langkah pertama adalah melakukan audit keuangan pribadi. Catat semua aset yang dimiliki: tabungan, deposito, investasi, hingga aset likuid lain. Jangan lupa masukkan kewajiban, seperti cicilan, tagihan listrik, kartu kredit, dan utang.

Dengan evaluasi ini, Sobat bisa tahu seberapa lama bisa bertahan hanya dengan dana yang ada. Dari sini, mulailah memilah kebutuhan pokok dan sekunder.

Fokuslah pada kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan listrik, sementara pengeluaran konsumtif bisa ditunda dulu.

2. Susun Anggaran Darurat

Setelah tahu kondisi keuangan, saatnya membuat anggaran darurat. Prinsipnya sederhana:

  • Kebutuhan pokok → biaya hidup harian.
  • Kewajiban → cicilan dan tagihan penting.
  • Dana cadangan → minimal bisa bertahan 3–6 bulan.

Kalau sebelumnya terbiasa jajan kopi mahal, nongkrong tiap weekend, atau belanja impulsif di e-commerce, sekarang saatnya menahan diri. Ingat, setiap rupiah yang bisa diselamatkan memperpanjang waktu bertahan.

Baca Juga:  Toxic Financialship: Hubungan Sehat atau Terjebak dalam Jeratan Keuangan?

3. Manfaatkan Pesangon dengan Bijak

Buat Sobat yang mendapatkan pesangon, jangan buru-buru menghabiskannya. Pesangon adalah penyelamat sementara. Gunakan untuk:

  • Menutup kebutuhan pokok.
  • Membayar kewajiban mendesak.
  • Menyisihkan sebagian untuk dana darurat atau investasi kecil.

Kalau bisa, alokasikan juga untuk upgrade skill melalui kursus atau pelatihan. Investasi pada kemampuan diri akan memperbesar peluang Sobat untuk segera mendapat pekerjaan baru atau bahkan memulai usaha kecil.

4. Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Mengandalkan tabungan saja jelas berisiko. Sobat perlu mencari penghasilan alternatif.

Beberapa ide yang bisa dicoba:

  • Freelance: menulis, desain, fotografi, atau penerjemahan.
  • Bisnis kecil: jualan makanan, thrift shop, atau dropship.
  • Monetisasi hobi: baking, konten digital, kerajinan tangan.
  • Jual barang bekas: manfaatkan marketplace online untuk barang yang masih layak pakai.

Mungkin jumlahnya tidak sebesar gaji bulanan dulu, tapi setidaknya cukup untuk menopang kebutuhan sambil mencari peluang baru.

5. Hindari Utang Konsumtif

Godaan terbesar saat terkena PHK adalah berutang demi bertahan. Apalagi lewat kartu kredit atau pinjaman online yang bunganya tinggi. Jangan sampai jebakan ini memperparah kondisi finansial.

Kalau memang harus berutang, pastikan jelas tujuannya, misalnya untuk modal usaha kecil atau biaya kesehatan mendesak. Jangan lupa siapkan rencana pembayaran yang realistis.

Ingat, utang konsumtif hanya akan menambah beban di saat kondisi sedang berat.

6. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

Mengatur keuangan setelah PHK bukan hanya soal angka. Kesehatan mental dan fisik Sobat juga berperan penting. Jangan terlalu keras menyalahkan diri sendiri.

PHK sering kali terjadi bukan karena kinerja buruk, melainkan faktor eksternal seperti efisiensi perusahaan.

Tetap jaga rutinitas sehat: olahraga ringan, tidur cukup, dan jangan lupa menjaga pola makan. Mental yang kuat akan membuat Sobat lebih tenang dalam mengambil keputusan finansial.

Baca Juga:  10 Strategi Investasi untuk Menghadapi Resesi Ekonomi Global

7. Rencanakan Langkah Selanjutnya

PHK bisa jadi titik balik untuk mengevaluasi arah karier. Tanyakan pada diri sendiri: mau mencari pekerjaan baru dengan bidang serupa, mencoba bidang lain, atau memulai bisnis?

Gunakan waktu luang untuk memperbarui CV, membangun networking, dan meningkatkan skill. Jika Sobat memutuskan berwirausaha, mulailah dari skala kecil dengan risiko terukur.

Ingat, masa sulit ini bisa jadi awal dari sesuatu yang lebih besar.

Kena PHK memang berat, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan evaluasi keuangan yang jujur, anggaran darurat yang ketat, memanfaatkan pesangon, mencari penghasilan tambahan, hingga merencanakan langkah berikutnya, Sobat bisa tetap bertahan bahkan menemukan jalan baru yang lebih baik.

Hidup memang penuh ketidakpastian, tapi keuangan yang terkelola dengan baik akan jadi jangkar yang membuatmu tetap kuat menghadapi badai.

Bagikan:

Artikel Terkait