5 Jenis Investasi Properti yang Paling Menguntungkan Saat Ini

0 Comment

Link
Jenis Investasi Properti yang Paling Menguntungkan Saat Ini

Investasi properti selalu jadi primadona. Dari zaman dulu hingga sekarang, properti dianggap sebagai salah satu aset paling aman dan berpotensi memberikan imbal hasil tinggi.

Tapi, jangan salah – nggak semua jenis properti cocok buat semua kalangan investor.

Nah, kalau kamu lagi cari peluang investasi properti yang menguntungkan di masa sekarang, yuk kenalan dengan 5 jenis properti yang paling cuan, lengkap dengan proyeksi return, biaya awal, dan tantangan masing-masing.

1. Rumah Kos (Kost-kostan) – Pasif Income yang Konsisten

Kalau kamu tinggal dekat kampus, kawasan industri, atau pusat kota, bisnis rumah kos bisa jadi tambang emas. Kost-kostan jadi pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa, karyawan, atau bahkan traveler.

Proyeksi Return:

  • ROI bisa mencapai 8–15% per tahun, tergantung lokasi dan fasilitas.
  • Kos eksklusif bisa lebih tinggi lagi (hingga 20%).

Biaya Awal:

  • Mulai dari Rp300 juta hingga miliaran rupiah, tergantung jumlah kamar dan lokasi.

Kelebihan:

  • Pendapatan pasif bulanan stabil.
  • Cocok untuk jangka panjang.
  • Bisa dikembangkan jadi kost harian.

Tantangan:

  • Perlu manajemen rutin (air, listrik, kebersihan).
  • Risiko kamar kosong jika lokasi tidak strategis.
  • Perlu pengawasan atau juru kunci.

2. Ruko (Rumah Toko) – Kombinasi Usaha dan Investasi

Ruko sangat populer di kawasan komersial karena bisa digunakan untuk usaha dan tempat tinggal sekaligus. Cocok banget buat kamu yang ingin punya properti yang menghasilkan sewa tinggi.

Baca Juga:  8 Jenis Investasi Alternatif yang Jarang Diketahui tapi Potensial

Proyeksi Return:

  • ROI sekitar 7–12% per tahun.
  • Sewa bisa Rp3–10 juta per bulan tergantung lokasi.

Biaya Awal:

  • Harga ruko mulai dari Rp500 juta hingga Rp5 miliar.

Kelebihan:

  • Bisa disewakan ke pelaku usaha.
  • Lokasi strategis = cepat disewa.
  • Nilai properti naik cepat di kawasan berkembang.

Tantangan:

  • Harga beli relatif mahal.
  • Perlu izin IMB dan peruntukan zonasi komersial.
  • Risiko penyewa macet bayar atau pindah sewaktu-waktu.

3. Apartemen Sewa – Fleksibel dan Menyesuaikan Gaya Hidup Urban

Tinggal di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung? Apartemen sewa harian atau bulanan bisa jadi pilihan investasi yang fleksibel.

Banyak pekerja profesional dan ekspatriat memilih tinggal di apartemen karena praktis.

Proyeksi Return:

  • ROI sekitar 6–10% per tahun.
  • Sewa harian bisa Rp300 ribu–Rp1 juta per malam.

Biaya Awal:

  • Unit apartemen studio mulai dari Rp250–500 juta.
  • Tambahan biaya bulanan (IPL, parkir, service charge).

Kelebihan:

  • Lokasi strategis, dekat perkantoran/mall.
  • Bisa disewakan harian via Airbnb atau bulanan.
  • Potensi capital gain dari kenaikan harga.

Tantangan:

  • Persaingan tinggi (banyak unit kosong).
  • Perlu maintenance interior dan perabot.
  • Tidak semua apartemen izinkan sewa harian.

4. Tanah Kavling – Investasi Diam-diam Cuan Besar

Tanah kavling mungkin kelihatan ‘pasif’, tapi jangan salah! Tanah yang dibeli di area berkembang bisa naik drastis dalam waktu 3–5 tahun.

Proyeksi Return:

  • Kenaikan harga tanah bisa mencapai 10–25% per tahun, tergantung daerah.
  • ROI bisa lebih tinggi jika dijual dalam bentuk kapling siap bangun.

Biaya Awal:

  • Bisa mulai dari Rp50 juta per kapling, tergantung lokasi.
  • Tambahan biaya pematangan lahan dan akses jalan.

Kelebihan:

  • Tidak ada biaya perawatan.
  • Nilai terus naik seiring perkembangan infrastruktur.
  • Bisa disewakan untuk parkir, kebun, atau ditawarkan ke developer.
Baca Juga:  10 Jenis Investasi UMKM dan Bisnis Lokal yang Patut Dicoba

Tantangan:

  • Tidak menghasilkan pendapatan langsung.
  • Risiko sengketa jika legalitas tidak lengkap.
  • Perlu waktu untuk menjual kembali.

5. Villa untuk Disewakan – Investasi Estetik dan Menguntungkan

Villa sewa harian makin populer, apalagi di daerah wisata seperti Bali, Jogja, atau Lembang. Konsep staycation dan liburan privat bikin permintaan terus naik.

Proyeksi Return:

  • ROI bisa mencapai 12–20% per tahun (jika okupansi tinggi).
  • Tarif sewa bisa Rp1–5 juta per malam, tergantung lokasi dan fasilitas.

Biaya Awal:

  • Mulai dari Rp800 juta – Rp3 miliar, tergantung lokasi dan desain.

Kelebihan:

  • Potensi pendapatan besar dari sewa harian.
  • Bisa digunakan pribadi saat tidak disewakan.
  • Estetik dan menarik untuk investasi branding (Instagrammable).

Tantangan:

  • Perlu manajemen properti (cleaning, tamu, promosi).
  • Tergantung musim liburan.
  • Persaingan dengan hotel dan villa lain.

Mana yang Cocok untuk Kamu?

Jenis PropertiROIModal AwalCocok untuk
Rumah Kos8–15%Rp300 jt+Kawasan pendidikan/karyawan
Ruko7–12%Rp500 jt+Kawasan komersial
Apartemen Sewa6–10%Rp250 jt+Kota besar, urban
Tanah Kavling10–25%*Rp50 jt+Jangka panjang
Villa12–20%Rp800 jt+Daerah wisata

*Tergantung kenaikan harga tanah & lokasi

Tips Sebelum Berinvestasi Properti

  1. Cek Legalitas – Pastikan surat tanah, IMB, dan izin lengkap.
  2. Survey Lokasi Langsung – Lokasi menentukan segalanya.
  3. Hitung ROI Realistis – Jangan cuma tertarik janji cuan.
  4. Perhatikan Biaya Tambahan – Seperti pajak, biaya perawatan, dan manajemen.
  5. Diversifikasi – Jangan taruh semua dana di satu properti saja.

Investasi properti memang butuh modal besar, tapi potensinya juga besar. Kuncinya adalah memilih jenis properti yang sesuai dengan tujuan keuangan, modal, dan kemampuan kamu dalam mengelola aset.

Dari kost-kostan yang stabil, tanah kavling yang menjanjikan, hingga villa estetik yang bikin cuan harian – kamu tinggal pilih mana yang paling cocok.

Baca Juga:  7 Strategi Investasi Tanpa Modal Besar yang Bisa Dimulai dari Sekarang

Jadi, kamu tim properti pasif atau aktif? Yuk mulai langkah investasi properti kamu sekarang juga!

Bagikan:

Artikel Terkait