Di tengah gempuran investasi digital, saham, dan kripto, ternyata ada satu peluang yang gak kalah menguntungkan dan justru dekat dengan kehidupan sehari-hari: investasi di sektor UMKM dan bisnis lokal.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Tapi seringkali, mereka butuh bantuan dana, jaringan, dan kolaborasi.
Di sinilah kamu bisa berperan: berinvestasi sambil berdampak positif secara sosial.
Yuk, kenali 10 jenis investasi UMKM dan bisnis lokal yang patut dicoba, lengkap dengan keuntungan dan cara memulainya!
1. Franchise Makanan dan Minuman Lokal
Siapa bilang harus franchise internasional? Sekarang, banyak franchise lokal seperti kopi kekinian, ayam geprek, hingga es teh yang terbukti profitable.
Kelebihan:
- Brand sudah dikenal pasar
- SOP dan sistem manajemen sudah siap pakai
- ROI lebih cepat (6–12 bulan)
Contoh:
- Kopi Janji Jiwa
- Es Teh Indonesia
- Ayam Geprek Juara
Tips:
- Pilih franchise yang punya dukungan training & promosi
- Cek lokasi sebelum buka gerai
2. Kemitraan Usaha Kuliner
Kalau belum punya cukup modal untuk franchise, kamu bisa ikut kemitraan usaha kuliner. Biasanya sistem ini berbagi modal dan bagi hasil dengan pemilik usaha.
Kelebihan:
- Modal lebih fleksibel (mulai dari Rp5–50 juta)
- Risiko dibagi dua
- Cocok untuk pemula
Tips:
- Buat perjanjian tertulis
- Pahami sistem operasional dan laporan keuangan
3. Waralaba Produk UMKM (Fashion, Herbal, Craft)
Waralaba gak melulu soal makanan. Ada juga waralaba lokal yang menjual produk handmade, fashion lokal, atau herbal tradisional.
Contoh:
- Batik Trusmi (fashion)
- Herbacure (produk herbal)
- Kerajinan lokal dari komunitas desa
Kelebihan:
- Unik dan berbasis budaya lokal
- Market niche tapi loyal
4. P2P Lending untuk UMKM
Peer-to-peer lending (P2P) adalah sistem pinjam-meminjam berbasis digital. Kamu bisa jadi investor dan membantu UMKM mendapatkan modal dengan sistem bagi hasil atau bunga tetap.
Kelebihan:
- Return kompetitif (bisa 10–16% per tahun)
- Mulai dari Rp100 ribu
- Bisa pilih jenis UMKM yang didanai
Platform Resmi:
- Amartha
- KoinWorks
- Akseleran
Tips:
- Diversifikasi pinjaman ke banyak borrower
- Pilih platform terdaftar OJK
5. Patungan Bisnis Mikro (Crowdinvesting)
Sekarang banyak platform yang membuka crowdinvesting untuk bisnis kecil, dari kedai kopi hingga peternakan. Kamu bisa jadi investor dengan dana minim dan bagi hasil saat bisnis untung.
Platform Populer:
- Bizhare
- Santara
- LandX (untuk properti UMKM)
Kelebihan:
- Transparan (ada laporan keuangan berkala)
- Return dibagi sesuai performa usaha
6. Beli Saham Usaha Rintisan Lokal (Equity Crowdfunding)
Selain bisnis mapan, kamu juga bisa ikut investasi saham di startup lokal yang masih berkembang. Cocok untuk yang berani ambil risiko tinggi dengan potensi cuan besar.
Kelebihan:
- Potensi capital gain besar
- Bisa jadi pemilik sebagian saham bisnis
Tips:
- Baca prospektus bisnis dengan teliti
- Fokus ke sektor yang kamu pahami
7. Sewa dan Kelola Ruko/Tempat Usaha untuk UMKM
Punya properti kosong? Kamu bisa sewakan ke pelaku UMKM lokal atau bikin sistem bagi hasil. Bahkan, bisa disulap jadi food court kecil.
Keuntungan:
- Pendapatan pasif tiap bulan
- Potensi nilai properti naik
Tips:
- Pastikan lokasi strategis
- Sediakan fasilitas dasar: air, listrik, keamanan
8. Usaha Kolaborasi Komunitas Lokal
Bergabung dengan komunitas wirausaha lokal bisa membuka peluang investasi kolaboratif, misalnya usaha laundry, warung komunitas, atau studio kreatif bersama.
Kelebihan:
- Bisnis berbasis gotong royong
- Biaya operasional ringan
- Cocok untuk kamu yang suka kolaborasi sosial
9. Modal Usaha untuk Mitra Produksi (Home Industry)
Banyak pengusaha kecil seperti pembuat kue, perajin bambu, atau penjahit yang butuh modal tambahan. Kamu bisa bantu sebagai investor pasif dan dapat keuntungan dari hasil penjualan.
Tips:
- Mulai dari mitra yang terpercaya
- Buat kesepakatan tertulis: modal, bagi hasil, dan jangka waktu
10. Koperasi Simpan Pinjam UMKM
Bergabung dengan koperasi yang mendanai usaha mikro juga termasuk bentuk investasi. Kamu mendapat SHU (Sisa Hasil Usaha) tahunan dan turut memberdayakan masyarakat sekitar.
Kelebihan:
- Risiko relatif rendah
- Dikelola oleh lembaga resmi koperasi
- Cocok untuk investasi jangka menengah
Kenapa Investasi di UMKM Menarik?
- Dampak nyata: bantu ekonomi lokal tumbuh
- Return kompetitif: bisa setara atau lebih dari deposito
- Fleksibel: banyak pilihan model investasi
- Diversifikasi: alternatif dari pasar saham atau properti
Tips Aman Berinvestasi di UMKM
- Cek legalitas usaha atau platform (terdaftar OJK/kemenkop)
- Selalu buat perjanjian tertulis (hitam di atas putih)
- Minta laporan keuangan & update performa bisnis
- Pilih usaha yang kamu pahami atau percaya
- Jangan taruh semua dana di satu usaha (diversifikasi!)
Investasi bukan cuma soal cari untung, tapi juga soal membangun dan mendukung ekosistem yang kita yakini.
Dengan berinvestasi di UMKM dan bisnis lokal, kamu bukan cuma mengejar cuan, tapi juga ikut memberdayakan ekonomi masyarakat.
Jadi, kamu tim franchise kopi, crowdinvesting, atau investor warung pinggir jalan? Yang mana pun pilihanmu, asal dikelola dengan bijak dan strategi jelas, hasilnya bisa luar biasa!









